Namun, Buk Intan menyadari, untuk membuat makanan memang tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan.
Setiap kali gagal, selalu diulangi lagi, sampai akhirnya menemukan metode yang pas untuk setiap jenis kerupuk yang akan dibuat.
“Alhamdulillah, produksi sudah mulai lancar. Kalau ada satu dua yang tidak jadi, biasalah namanya usaha,” kata Buk Intan sembari menghidangkan setoples penuh getas.
Buk Intan mengaku, kerupuk yang dibuatnya, hanya dipasarkan di daerah Bangka. Pengembangan ke luar daerah atau kerja sama, belum dilakukan karena masih terbatas pada sumberdaya manusia.
Didukung Potensi Daerah
Ketua Gabungan Organisasi Wanita Bangka Tengah, Melati Erzaldi, mengatakan, industri getas dan ampiang sangat prospek untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
“Keluarga-keluarga nelayan di daerah ini bisa menambah pendapatan mereka. Saat hasil laut melimpah sudah ada yang bisa menampung,” kata Melati.
Berada di garis Pantai Timur Sumatera, sumberdaya laut menjadi andalan ekonomi masyarakat di Bangka Tengah. Bahan baku seperti ikan dan cumi, mudah didapat, menopang usaha pembuatan kerupuk.
Nah... jika Anda tertarik untuk mencoba aneka jenis kerupuk ini, anda bisa mendapatkannya di toko-toko kuliner di berbagai pusat perbelanjaan atau anda bisa langsung berkunjung ke tempat pembuatannya seperti yang ada di Desa Kurau Barat, Bangka Tengah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.