Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Raja Ampat Tampil di Times Square New York

Kompas.com - 06/10/2016, 08:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Birunya laut Raja Ampat muncul di Times Square, Manhattan, New York Amerika Serikat. Sebuah promosi media luar ruang berupa billboard bergambarkan laut serta pulau-pulau di Raja Ampat terpasang sejak Senin (3/10/2016) menyusul empat billboard ikon pariwisata Indonesia lainnya yang terlebih dulu telah hadir.

"Raja Ampat merupakan destinasi yang eksotik dan tempat diving yang terindah di dunia dan juga merupakan biota bawah laut terkaya di dunia," kata Kepala Bidang Komunikasi Media Ruang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Elizabet Hutagaol saat KompasTravel konfirmasi tentang alasan menghadirkan obyek wisata Raja Ampat dalam bentuk billboard, Rabu (5/10/2016) sore.

Ia menyebutkan Raja Ampat memiliki 540 spesies terumbu karang dan 75 persen terumbu karang di dunia ada di Raja Ampat. Hal itu diperjelas dengan slogan yang dituliskan Kementerian Pariwisata yakni "Escape to a Magic Place".

"Visa Free," seperti terlihat tulisan berwarna merah berbentuk cap di billboard Raja Ampat di Times Square. Elizabet mengatakan billboard Raja Ampat dipasang di 5 Times Square & 42nd (Panel 5) F/N. Sementara untuk ukuran billboard yaitu 36 x 85 kaki.

"Untuk Raja Ampat akan mulai hari ini 3 Oktober hingga 30 Oktober," tambahnya.

Pemilihan Times Square juga dipertimbangkan oleh Kementerian Pariwisata. Hadirnya billboard Wonderful Indonesia di Times Square juga menjadi sejarah tersendiri bagi dunia pariwisata Indonesia di Amerika Serikat.

(Baca: Wonderful Indonesia "Mejeng" di Times Square New York)

"Time Square adalah titik point wisatawan di dunia yang berkunjung ke New York. Juga tempat hilir mudik masyarakat New York dan di sana juga tempat produk-produk di dunia memasang iklan. Ini yang pertama kali beriklan berbentuk media luar ruang di Amerika Serikat," jelasnya.

Sebelumnya Elizabet mengungkapkan bahwa Kemenpar memandang wisatawan asal Amerika Serikat sebagai pasar yang potensial untuk digarap.

"Mereka itu yang sangat potensial untuk bepergian. Dari pengeluaran uang dan dari jumlah, kami berharap untuk Amerika Serikat datang ke Indonesia," kata Elizabet, Senin (3/10/2016).

Data dari Kementerian Pariwisata mencatat sebanyak 195.855 wisatawan asal Amerika Serikat berlibur ke Indonesia selama bulan Januari hingga Agustus 2016. Menurutnya, Indonesia perlu mempromosikan potensi wisata ke wisatawan Amerika Serikat agar mau berkunjung ke Indonesia.

"Harusnya kita dari dulu berpromosi. Jangan berhenti sampai di sini. Kita harus terus berpromosi kalau ingin menarik dengan seperti ini," jelasnya.

Menurutnya, wisatawan asal Amerika Serikat gemar menyaksikan kebudayaan dan juga hal-hal unik yang tak bisa dilihat di mana pun. Ia mencontohkan wisatawan Amerika Serikat suka melihat hewan komodo.

"Kunjungan wisatawan Amerika itu saya rasa merata. Tua dan muda yang berwisata dari mulai leisure sampai adventure. Mereka kalau berwisata ke suatu negara seperti ke Indonesia, pasti tinggal lebih lama karena perjalanan yang jauh. Kira-kira minimal dua minggu," ungkap Elisabet.

Dok. Kemenpar Branding Wonderful Indonesia berbentuk billboard dengan gambar Komodo di Pulau Komodo dan perempuan membawa gebogan di Bali, terpampang untuk kali pertamanya di pusat keramaian Time Square, Manhattan, New York, Amerika Serikat. Lima ikon wisata Indonesia ditampilkan sebagai promosi pariwisata Indonesia.
Baru-baru ini Kementerian Pariwisata melakukan promosi pariwisata ke negeri Paman Sam. Bentuk promosi tersebut adalah iklan "Wonderful Indonesia" ini dalam bentuk media luar ruang.

Adapun materi promosi ikon pariwisata selancar di Pantai G-Land dipasang di 42nd Street dan 8th Avanue F/S dengan ukuran 54 x 18 kaki, hewan komodo dipasang di 5 Times Square & 42nd (Panel 1) F/SE dengan ukuran 36 x 8 kaki, Candi Borobudur dipasang di 5 Times Square & 42nd (Panel 2) F/E berukuran 37 x 37 kaki, dan Gebogan di Bali (perempuan membawa gebogan khas Bali) dipasang di 727 Seventh Ave btwn 48th & 49th Streets F/NW berukuran 47 x 25 kaki. Bilboard-bilboard tersebut akan terpasang sejak tanggal 26 September hingga 24 Oktober 2016.

Sementara untuk billboard Raja Ampat akan dipasang di  5 Times Square & 42nd (Panel 5) F/N. Sementara untuk ukuran billboard yaitu 36 x 85 kaki. Untuk Raja Ampat akan dipasang mulai 3-30 Oktober 2016.

"Time Square adalah titik point wisatawan di dunia yang berkunjung ke New York. Juga tempat hilir mudik masyarakat New York dan di sana juga tempat produk-produk di dunia memasang iklan. Ini yang pertama kali beriklan berbentuk media luar ruang di Amerika Serikat," kata Elisabet saat dihubungi KompasTravel, Senin (3/10/2016) sore.

Elisabet menambahkan lima ikon pariwisata tersebut dipilih berdasarkan preferensi wisatawan Amerika Serikat. Ia juga mengatakan dengan adanya media promosi tersebut wisatawan Amerika Serikat bisa merencanakan liburan ke Indonesia.

Kemenpar menggelontorkan anggaran hingga Rp 8 miliar untuk promosi pariwisata Indonesia lima billboard di Times Square New York, Amerika Serikat, ini untuk periode selama hampir satu bulan penuh.

(Baca: Kemenpar Siapkan Rp 8 Miliar untuk Promosi di Times Square New York)

"Biaya pemasangan itu tergantung di mana diletakkannya. Misalnya di Sudirman, Bundaran Hotel Indonesia pasti mahal. Sesuai dengan titik-titik di Times Square, saya kira hampir Rp 8 miliar, kami (Kementerian Pariwisata) keluarkan," Kepala Bidang Komunikasi Media Ruang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Elizabet Hutagaol, saat dihubungi KompasTravel, Senin (3/10/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com