Sim Chin Kiong, salah satu wisatawan dari Kuching, Sarawak saat bertemu di kaki bukit merasa terkesan dengan panorama Air Terjun Riam Berasap yang indah dan menawan.
Pemilik travel agent Bombastic Borneo ini kerap membawa tamu dari negaranya maupun wisman menjelajahi berbagai potensi alam dan budaya yang ada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Potensi ini mestinya dikelola dengan serius oleh pemerintah Indonesia. Saya dan istri yang suka travel ini sering mengunjungi Kalimantan Barat. Indonesia kaya akan wisata dan budaya,” kata Sim yang saat itu datang ditemani istrinya.
Meski diakuinya wilayah perbatasan yang berada di Indonesia memiliki potensi wisata, ia juga mengeluhkan infrastruktur jalan terutama akses masuk ke Indonesia yang saat ini hanya bisa melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau untuk bisa membawa kendaraan pribadi.
Padahal, lanjut Sim, di Aruk yang berbatasan dengan kampong Biawak-Lundu juga memiliki PLBN, namun kendaraan belum bisa melintas lewat border tersebut. "Ini terlalu membuang waktu perjalanan jika harus lewat Entikong, karena rute yang dilalui harus memutar dan itu cukup jauh," ujarnya.
Apalagi, dengan semakin terbukanya akses dan jalur darat, berpotensi menghidupkan perekonomian masyarakat, salah satunya dari sektor pariwisata.
Saat ini tergantung bagaimana dengan komitmen pemerintah daerah dalam memanfaatkan peluang yang besar tersebut, yang jelas secara tidak langsung akan berdampak pada pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata dan sektor turunan lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.