Dibentuk sejak Juni 2014, komunitas WPDA lahir dari inisiatif sebuah yayasan dengan orientasi bisnis Swisscontact. Fokus Swisscontact sejak 1959 adalah membentuk kerja sama pembangunan internasional di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang kini berjalan di 33 negara dengan 1.100 anggota tim terlibat di dalamnya.
Yvone Patty, Component Manager Destination Marketing Swisscontact, Kamis (15/9/2016), mengatakan, pembentukan WPDA yang kini diketuai La Ode Amaluddin itu didasarkan pada penjualan paket wisata di daerah itu yang berfokus pada dunia bawah laut.
”Kita ini jualannya underwater world, jadi kita siapkan dulu penyelamnya, setelah itu baru yang lain,” ujar Yvone.
Menurut Yvone, hal ini juga terkait dengan kesulitan sebagian operator jasa wisata selam di Wakatobi yang masih sulit menembus pasar. Keberadaan sejumlah operator selam skala menengah dan kecil ini cenderung tertutup oleh satu pemain raksasa yang berlokasi di sekitar Pulau Tomia, Wakatobi.
Padahal, relatif banyak tempat penyelaman di Wakatobi yang memesona. ”Bahkan, kata Jacques Cousteau (Jacques-Yves Cousteau, oseanografer dan salah seorang penemu perangkat selam SCUBA), Wakatobi adalah underwater nirvana,” ujar Yvone.
Guntur mengatakan, banyak tempat memesona di Wakatobi, termasuk sejumlah gua. Namun, sejauh ini belum ada pemandu selam untuk kualifikasi cave diving. Beberapa orang mencoba menyusuri gua-gua itu meski tanpa kualifikasi yang mendukung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.