Akas Hamid, pegiat WPDA lainnya, mengatakan, sejauh ini wisatawan selam yang datang belum diarahkan langsung ke komunitas WPDA untuk beroleh pemandu selam. Para wisatawan bawah laut biasanya disediakan pemandu selam secara langsung oleh dive operator atau dive site tempat mereka akan menyelam.
Karakteristik penyelam secara umum ialah mencari obyek berupa kumpulan ikan dalam jumlah banyak, terumbu karang dengan tingkat keragaman tinggi dan tutupan relatif rapat, serta terkadang biota ukuran kecil guna obyek foto makro.
Akas menambahkan, secara umum tingkat kesulitan di titik-titik penyelaman relatif mudah. ”Cuma ada satu titik penyelaman yang agak sulit, yaitu di kawasan Pulau Tomia yang berarus, sehingga wisatawan selam yang ingin mencoba setidaknya berkualifikasi penyelam advance,” katanya.
Tambah jumlah
Menurut Guntur, WPDA sejak terbentuk turut berperan dalam mengarahkan jenjang pemandu selam hingga ke tingkat itu. Saat baru dimulai 2014 lalu, jumlah dive master yang tergabung tak lebih dari tiga orang, dan meningkat jadi 15 orang tahun ini.
Jumlah keseluruhan anggota WPDA kini sudah 30 penyelam. Sebagian di antara mereka merupakan penyelam berkualifikasi advance dan rescue, yang secara teknis berada di bawah jenjang dive master. ”WPDA juga mengupayakan agar pemerintah mengadakan pelatihan selam berjenjang bagi pemandu selam,” ujar Guntur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi Nadar mengatakan, upaya peningkatan kunjungan wisata akan dilakukan, sebagian dengan pengembangan kawasan dan pemasaran bersama dengan kawasan lain, seperti Bunaken di Manado dan Raja Ampat di Papua Barat.
Sementara sebagian lain dilakukan dengan memfokuskan kekhususan Wakatobi dibandingkan tujuan-wisata sejenis di Indonesia.
Hal itu misalnya keberadaan hingga dua pertiga spesies terumbu karang dunia yang menurut Nadar berada di kawasan Wakatobi. Selain itu, titik penyelaman bawah laut yang diklaim tersebar di hampir seluruh kawasan Wakatobi. (Ingki Rinaldi)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Oktober 2016, di halaman 26 dengan judul "Garda Depan Wisata di Wakatobi".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.