NUSA DUA, KOMPAS.com - Alunan suara dari alat musik tiap asal Sumatera Barat mencuri perhatian delegasi World Culture Forum (WCF) 2016 di Nusa Dua Bali yang berlangsung 10-14 Oktober 2016.
Djafri Yunerdi, seniman asal Padang Pariaman, Sumatera Barat memainkan alat musik tiup dengan merdunya dan cukup banyak pengunjung datang di stan lokasi acara.
"Banyak yang datang, tanya-tanya ini alat apa namanya, bagaimana memainkan dan mereka senang," kata Djafri Yunerdi di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (13/10/2016).
Djafri menjelaskan bahwa alat musik yang dimainkan di acara WCF 2016 secara bergantian bersama-sama dengan rekannya, di antaranya, Saluang, Bansi, Serunai, maupun Suling.
"Mereka yang datang senang semua. Ada dari beberapa daerah lain, tertarik tanya banyak soal budaya Sumatera Barat, dan kami senang sekali," kata Djafri.
1. Saluang adalah alat musik khas tradisional Minangkabau yang terbuat dari bambu tipis. Panjang saluang 40-60 cm dengan diameter 3-4 cm.
Peniup saluang bisa memainkan dengan teknik nafas yang panjang sehingga saat memainkan alat tersebut dari awal sampai akhir lagu tanpa putus. Untuk itu dibutuhkan pemain yang andal dan belajar terus menerus.
2. Bansi adalah atau suling minang merupakan alat musik tiup dari bambu yang memiliki 7 lubang, berbentuk pendek dengan ukuran 33,5-36 cm. Sementara garis tengahnya 2,5-3 cm. Bansi terbuat dari bambu tipis atau talang.
Selain dapat memainkan musik tradisional juga bisa musik modern karena memiliki nada standar.
3. Serunai merupakan alat musik tiup ini terbuat dari batang padi, kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa.
Ukuran panjangnya sekitar 20 cm, terdiri dari 4 lubang berjarak 2,5 cm yang berfungsi mengatur irama. Namanya hanya do-re-mi-fa-sol atau disebut dengan pentatonis.
Semuanya diperlukan dalam suasana berbeda seperti saat perayaan perkawinan, di sawah, sedang duduk-duduk dengan teman ataupun suasana bercanda.
Penampilan Djafri dan kawan-kawan di ajang WCF 2016 ini secara langsung memperkenalkan kepada dunia bahwa Sumatera Barat kaya akan seni dan budaya yang menjadi akar budaya Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.