LIMA PULUH KOTA, KOMPAS.com - Mereka tak saling mengenal. Mereka datang ke Lembah Harau dari berbagai daerah di Sumatera Barat bahkan dari luar Pulau Sumatera. Dalam Aksa 7 Bootcamp, mimpi dari pemuda-pemuda itu lahir di sebuah tanah lapang yang diapit tebing-tebing granit.
"Indonesia belum merdeka, masih dijajah dari segala macam penjajah sebenarnya. Indonesia butuh generasi yang peka terhadap alam. Indah dalam pesona kesederhanaannya. Putra putri Indonesia perbaikilah pola pikir kita. Jaga, lestarikan budaya bangsa. Mulai saja dengan berharap, bermimpi dengan sederhana. Seperti Indonesia bebas dari sampah," kata salah seorang peserta.
"Seven summit bersama petualang hebat, menjangkau pelosok dengan pendidikan. anak-anak tidak kelaparan hingga bermimpi Indonesia bebas dari orang-orang munafik. Menjadi rakyat yang berkarakter. Sadar dari perbedaan. Sampai rakyat Indonesia makmur tanpa terkecuali. Anak pertiwi. Satukan jiwa raga. Realisasikan Bhineka Tunggal Ika. Berjuang bersama. Bangun Indonesia yang merdeka," sambung salah seorang peserta di bawah tenda pleton malam itu.
(BACA: Aksa 7, Film Pendakian 7 Gunung Tertinggi di Indonesia...)
Itulah tulisan mimpi yang dirangkum dari peserta Aksa Boot Camp Lembah Harau. Mereka tinggal bersama selama dua hari satu malam di Lembah Harau. Satu identitas yang mengikat mereka yakni Warrior Aksa.
"Maksud Make Your Own Story ini bertujuan menggali mimpi mereka. Mereka punya kegelisahan apa. Setiap orang kan punya kegelisahan tapi kadang-kadang sulit untuk mengungkapkan. Di Make Your Own Story ini, peserta dituntut untuk mengeluarkan mimpi untuk Indonesia. Apa sih yang bisa kita lakukan untuk Indonesia. Kalau perspektif satu orang, cuma jadi kata. Kalau banyak orang, kata akan menjadi pergerakan," kata Ketua Umum AKSA 7 Bootcamp Anggi Frisca atau akrab disapa Cumit kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.
Angin malam yang turun dari tebing ke lembah seakan memanaskan suasana. Para Warrior Aksa bercengkerama membahas mimpi-mimpi mereka bersama tim Aksa 7. Hangatnya suasana semakin terasa ketika peserta berdiri melingkari api unggun.
Renungan berbalut lagu "Kulihat Ibu Pertiwi" dan "Syukur" turut meneguhkan hati. Mengingatkan kembali makna Indonesia dan jasa-jasa pahlawan. Lembah Harau malam itu begitu hikmat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.