Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2016, 21:39 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Derap kaki yang lincah, tabuhan tifa nan dinamis, serta alunan musik mengiringi tarian 150 siswa sekolah Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Hari itu, Selasa (18/10/2016) mereka tampil maksimal mengenakan busana khas Papua dengan hiasan di kulit dan ragam aksesori etnik.

Semuanya dilakukan demi kabupaten tercinta, Raja Ampat yang kembali menggelar acara Festival Lovely Raja Ampat. Festival Lovely Raja Ampat sejatinya adalah festival rutin tahunan. Tahun ini festival memasuki tahun ketujuh pelaksanaan.

Festival ini selalu dinanti-nantikan masyarakat lokal. Sekitar 2.000 pengunjung memadati pembukaan Festival Lovely Raja Ampat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC). 

Lovely Raja Ampat dibuka oleh tarian kolosal para siswa, yang diiringi lagu medley. Dari lagu Papua hingga lagu Melayu. Tak ada lagu sendu yang mendayu, semua ceria. Dari tarian ini Raja Ampat seakan mengisyaratkan keramahan mereka pada para pendatang dari berbagai latar belakang.

Pembawa acara menyebutkan tarian ini merupakan lambang dari empat pulau besar di Raja Ampat, Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool yang bersatu demi kemajuan Raja Ampat.

Kompas.com/Silvita Agmasari Pembukaan Festival Lovely Raja Ampat 2016,

Penonton dibuat terkagum melihat tarian para siswa ini, sampai Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi yang turut hadir, tak sungkan memberi pujian bagi para siswa yang menari. 

"Raja Ampat ditetapkan oleh pemerintah sebagai destinasi pariwisata di Indonesia. Karena penetapan inilah kita berkumpul di sini untuk merayakan pelaksanaan Lovely Raja Ampat ketujuh," kata Abraham. 

Dalam sambutannya, Abraham bernostalgia ketika tahun 1993 ia mengunjungi Pantai Waisai, tempat ia berdiri. "Saat itu saya duduk di pantai Waisai dan berpikir suatu hari daerah ini akan maju. Waisai akan menjadi sebuah kota yang ramai," kata Abraham.

Tak kuasa menahan haru, ia akhirnya menangis. "Dua bulan lagi masa jabatan saya akan habis, tapi ini bukan pertemuan terakhir. Kita akan bertemu kembali suatu hari di sini, di pantai ini," kata Abraham terisak.

Kompas.com/Silvita Agmasari Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi mbuka acara Lovely Raja Ampat 2016.

Raja Ampat, bukan hanya bagi Abraham tetapi bagi banyak orang adalah destinasi wisata yang istimewa. Terdiri dari 1.846 pulau, dengan 80 persen daerahnya adalah perairan dan 20 persen adalah daratan, membuat Raja Ampat menjadi habitat bagi 75 persen coral dunia.

Raja Ampat jadi impian bagi penyelam kelas dunia sampai wisatawan lokal yang tertarik menjelajah daerah Indonesia yang disebut oleh Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi.

Jelang festival Raja Ampat, sudut Pantai Waisai Torang Cinta dipugar dengan ornamen khas dan didirikan puluhan stan untuk mengenalkan hasil kerajinan serta kuliner Raja Ampat ke wisatawan domestik maupun asing.

Festival Lovely Raja Ampat diselenggarakan dari tanggal 18-21 Oktober 2016. Hari pertama telah selesai, matahari turun perlahan memberi suasana senja yang magis dengan semburat lagit bewarna jingga, merah, dan biru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Jalan Jalan
10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Travel Update
3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

Travel Update
5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

Travel Tips
10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

Travel Update
5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

Travel Tips
Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Travel Update
Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com