Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Datangkan Wisman, November FWI Kembali Digelar di Aruk

Kompas.com - 20/10/2016, 08:17 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Setelah sukses mendatangkan ribuan wisatawan mancanegara (wisman) dalam Festival Wondeful Indonesia (FWI) di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas pada 17-18 September 2016 lalu, Kementerian Pariwisata kembali menggelar kegiatan serupa pada 5-6 November 2016.

Rencana pelaksanaan festival tersebut, terangkum dalam rapat koordinasi antara pihak Kemenpar yang diwakili Kepala Bidang Festival, Asisten Deputi Pemasaran Asia Tenggara, Eddy Susilo yang dihadiri Wakil Bupati Sambas Hairiah serta jajaran Forkopimda Kabupaten Sambas pada Rabu (12/10/2016) di Hotel Pantura Jaya, Sambas.

Rakor serupa juga dilaksanakan di Kuching, Sarawak Malaysia, Kamis (13/10/2016) yang difasilitasi oleh KJRI Kuching yang dihadiri perwakilan dari pemerintahan Sarawak.

Data yang diperoleh dari Imigrasi, tercatat sedikitnya sebanyak 3.332 wisman yang datang melalui pintu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dalam dua hari berturut-turut penyelenggaraan FWI sebelumnya.

"Festival Wonderful Indonesia merupakan program Kemenpar dalam rangka meningkatkan aktivitas industri pariwisata Indonesia. FWI di Aruk Sajingan ini merupakan salah program unggulan Kemenpar tahun 2016," ujar Eddy Susilo, Selasa (18/10/2016).

Sesuai dengan target yang ditetapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menargetkan kunjungan wisman sebanyak 12 juta orang pada tahun ini, salah satu upaya mendapatkan jumlah tersebut adalah melalui program FWI yang mengusung konsep Cross Border Tourism dengan menggaet sebanyak-banyaknya wisman asal Malaysia berkunjung ke Indonesia.

KOMPAS.COM/YOHANES KURNIA IRAWAN Rombongan pengendara motor gede (Moge) dari Sarawak yang datang menghadiri pembukaan Festival Wonderful Indonesia di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (17/9/2016).
FWI di Aruk dianggap mampu menarik minat wisman dari Malaysia Timur dan Brunei Darussalam, sehingga rangkaian penutup atau penyelenggaraan yang keempat dalam tahun ini kembali digelar. "Hal ini tidak lepas dari banyak agenda wisata yang menarik selama festival berlangsung," ujar Eddy.

Sebagai penyumbang devisa terbesar keempat dan PDB berada di urutan keempat dan akan terus meningkat Kemenpar ingin menjadi wisata sebagai unggulan dalam meningkatkan ekonomi warga.

Sektor pariwisata juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 9,9 juta orang. Project Director PT Indoglobal Intersarana selaku penyelenggara FWI, Benny Indrawan memastikan FWI di Aruk pada November nanti akan lebih menarik dari sebelumnya mendapatkan lebih banyak wisman dari Malaysia dan Brunei Darussalam.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, penyelenggara kembali mendatangkan artis dangdut Ibu Kota sebagai puncak rangkaian hiburan. "Berdasarkan hasil survei, masyarakat yang berada di perbatasan baik itu di Indonesia maupun di Malaysia, punya selera musik yang sama yaitu dangdut. Jadi kita coba hadirkan artis dangdut untuk menarik wisman dari Malaysia untuk datang," ujar Benny.

Dua artis dangdut yang akan diboyong yaitu Siti Badriah dan Selvi Isti. Selain itu, pengunjung juga akan dihibur dengan penampilan artis lokal Modesta Band. Selain musik hiburan musik, selama dua hari pengunjung akan menyaksikan atraksi budaya lokal seperti tarian tradisional kreasi Dayak, menyumpit, bazar produk kreatif, pangkak gasing, dan diakhiri dengan pesta kembang api.

“Nanti juga ada demo tato Dayak dan demo pembuatan kain tenun songket, ada juga workshop sehingga pengunjung yang ingin menenun, kami juga akan kami sediakan di stan bazar,” ujarnya.

KOMPAS.COM/YOHANES KURNIA IRAWAN Rombongan pengendara motor gede (Moge) dari Sarawak yang datang menghadiri pembukaan Festival Wonderful Indonesia di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu (17/9/2016).
Selain hiburan yang dipusatkan di lokasi Terminal Sajingan Besar, ada juga kegiatan yang digelar di luar arena kegiatan, yaitu trekking ke air terjun Riam Berasap, trail fun bike untuk para penggemar motor trail dari Malaysia, dan jungle flying fox.

“Para pengunjung bisa menikmati trekking Riam Meresap yang ditempuh 20 menit, untuk rute trail adventure berjarak sekitar 33,76 km dengan melewati hutan yang saat ini masih kita matangkan jalurnya, sehingga tetap aman. Jalur yang akan dilewati sungguh menantang dengan pemandangan alam yang indah. Tentu saja kami sudah menghitung keamanan jalur yang akan dilalui," paparnya.

Penyelenggaraan FWI di Aruk diharapkan bisa lebih sukses dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya.

Meski tak mudah mendatangkan angka yang fantastis, belajar dari pengalaman sebelumnya di lokasi yang sama pada bulan Februari dan September 2016 yang lalu, panitia pun berjuang semaksimal mungkin dalam upaya menggaet kunjungan wisman dari Malaysia.

Selama dua hari penyelenggaraan festival, ribuan masyarakat memadati halaman panggung utama untuk menyaksikan rangkaian acara demi acara. Areal parkir kendaraan juga dipenuhi kendaraan roda empat dengan plat nomor dari Malaysia.

Dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat yang berjualan aneka produk kuliner dan kerajinan di stand pameran yang disediakan panitia ketiban rezeki dari pengunjung yang berbelanja.

KOMPAS.COM/YOHANES KURNIA IRAWAN Lomba melukis perisai yang digelar dalam rangkaian Festival Wonderful Indonesia (FWI) di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada 17-18 September 2016.
Jika diasumsikan dari jumlah kunjungan 3.332 wisman tersebut rata-rata membelanjakan uangnya RM 100 (sekitar Rp 300.000) per orang, maka diasumsikan perputaran transaksi dalam dua hari penyelenggaraan tersebut mencapai angka Rp 999,6 juta.

Angka tersebut belum ditambah dengan wisatawan lokal atau masyarakat dari Kabupaten Sambas yang membelanjakan uang mereka selama acara berlangsung.

Wakil Bupati Sambas, Hairiah mendukung penuh kegiatan yang digelar Kemenpar. Dukungan tersebut dituangkan melalui kehadiran Bupati, maupun Wakil Bupati dalam perhelatan sebelumnya yang larut dalam hiburan yang disuguhkan. Keduanya pun tak sungkan untuk naik ke atas panggung dan berjoget dangdut bersama artis dan lautan manusia d idepan panggung.

Kabupaten Sambas, menurut Hairiah, merupakan salah satu serambi atau beranda terdepan Indonesia yang memiliki wilayah perbatasan darat dengan negara Sarawak, Malaysia.

"Dengan kegiatan ini juga diharapkan adanya terjalin kerja sama antara Pemkab Sambas dengan pihak pemerintah Sarawak, terutama untuk membangkitkan perekonomian yang bisa berdampak langsung manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, sekaligus menjadi promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Sambas," ujar Hairiah.

KOMPAS.COM/YOHANES KURNIA IRAWAN Aksi panggung artis Viola Arsa memukau pengunjung dalam rangkaian Festival Wonderful Indonesia (FWI) di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada 17-18 September 2016.
Secara umum, wilayah perbatasan di Kabupaten Sambas memiliki daya tarik tersendiri dalam menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Hamparan pantai di Kecamatan Paloh yang memiliki garis pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia sepanjang lebih dari 62 kilometer, hingga daerah perbukitan di kecamatan lainnya menyimpan segudang tempat menarik untuk dikunjungi, seperti air terjun dan hutan yang masih alami. Belum lagi kain tenun khas Sambas yang sudah terkenal di negeri seberang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com