SILANGIT, KOMPAS.com - Dubes RI untuk Polandia, Peter F Gontha, sangat agresif mempromosikan Wonderful Indonesia. Langkah ini bukan saja untuk pasar Polandia, melainkan juga di negara Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Itu bukan sekadar wacana. Dia melakukannya dengan mengadakan famtrip ke Danau Toba, Sumatera Utara. Sedikitnya 16 tour operator Polandia, Austria, Hongaria, Slowakia, Bulgaria serta perwakilan Emirates dibawa keliling ke danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia yang di tengahnya terdapat Pulau Samosir itu.
(Baca: Turis Polandia Terbang Langsung dari Warsawa ke Bali)
“Ini danau? Saya kira lautan,” ujar Natalia Maria Swiechowicz, Travel Consultant Planet Escape Polandia, Senin (17/10/2016), dalam siaran pers Kementerian Pariwisata kepada KompasTravel.
Soal ukuran, Danau Toba memang terbilang sangat besar. Panjangnya mencapai 100 km, lebarnya 30 km. Ini juga danau terbesar nomor dua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika. Kedalaman hampir mirip lautan, mencapai 700 meter.
(Baca: Panorama Targetkan 5.000 Wisatawan Polandia)
Ucapan Markus itu dibenarkan oleh peserta famtrip yang lain. Di Eropa, keberadaan danau selalu menjadi destinasi wisata keluarga yang memikat. Di sekelilingnya dibuat jalur pedestrian, tempat jalan yang langsung menempel di bibir danau. Toh meski mirip laut, danau itu tidak berombak besar, seperti area pantai di Nias, Bali, Nusa Penida, dan Banyuwangi, yang bisa dijadikan tempat surfing atau berselancar.
Danau Toba menyimpan banyak keistimewaan. Pertama, saat ini Danau Toba sudah ditetapkan masuk ke dalam 10 Destinasi Prioritas. Kawasan ini didorong menjadi kawasan wisata kelas dunia. Kedua, Danau Toba punya pulau besar di tengahnya yang luasnya 64.000 hektar.
“Potensi alamnya, Danau Toba oke banget. Ukurannya juga lebih besar, lebih luas, lebih dalam, lebih jernih. Modal alamnya sudah sangat kuat,” kata Roos Diana Iskandar, Minister Conselor KBRI Polandia.
“Itu sebabnya yang kami arrange untuk mengikuti famtrip ke Indonesia berasal dari travel operator. Kami ingin memberikan gambaran riil soal potensi wisata di Indonesia. Hard selling-nya jadi makin gampang,” tambah Roos.
Roos optimistis Danau Toba akan makin laku dan populer. Menurutnya pasar wisata Indonesia sudah mulai banyak dilirik wisatawan Polandia. Hal itu bisa dilihat dari jalur penerbangan Warsawa ke Indonesia. Sejak Juni 2016, setiap dua minggu sekali, pesawat carter LOT Polish Airlines rajin bolak-balik Warsawa–Indonesia. Pesawatnya pun tak kecil.
Layanan charter flight tadi diisi dengan penerbangan Boeing 787 Dreamliner. Yang membuat Roos semringah, sejak Juni 2016, ketersediaan seat penumpang tak pernah kosong. Jumlahnya selalu menembus 252 penumpang.
Lantas apa yang dicari di Indonesia? Mengapa juga orang-orang Polandia dan Eropa Timur lainnya rela terbang 11 jam hanya untuk pelesiran ke Indonesia?
“Yang dicari 3S. Orang-orang Polandia itu sangat suka dengan 'sea, sand, and sun'. Danau Toba salah satu yang dicari karena ada unsur wisata air di dalamnya,” ulas Roos.
Soal ini, Roos sepertinya bisa bernapas lega. Berita perayaan HUT ke-71 RI yang dipusatkan di Danau Toba memastikan keseriusan pemerintah mengundang mata dunia melirik Danau Toba. Roh pariwisata pantai Danau Toba dan Tomok-Samosir seperti dipanggil kembali untuk merayu wisatawan pelesiran ke sana.
”Danau Toba merupakan salah satu keajaiban alam yang menakjubkan di Pulau Sumatera. Sulit untuk membayangkan pemandangan lain yang lebih indah untuk dikunjungi di Sumatera Utara selain tempat ini. Setelah famtrip ini, saya yakin kunjungan wisatawan Eropa Timur ke Danau Toba akan makin meningkat,” kata Roos. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.