Pertama Kali, Kapal Pesiar Silver Discoverer Berlabuh di Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kapal pesiar MV Silver Discoverer, untuk pertama kalinya berlabuh di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (20/10/2016). Kapal pesiar Silver Discoverer membawa rombongan wisatawan dari berbagai negara untuk tur wisata satu hari di Banyuwangi.

Mereka mengunjungi destinasi wisata antara lain Perkebunan Kopi, Desa Adat Using hingga Gunung Ijen.

Saat turun dari kapal, wisatawan disambut dengan tabuhan alat musik hadrah dan setiap wisatawan mendapatkan kalungan rangkaian bunga dari para penari gandrung dan kuntulan.

(BACA: Wisata Kapal Pesiar Tumbuh Pesat, Ini Alasannya...)

Borgy Leakey (60), wisatawan asal Sidney, Australia terlihat senang mendapatkan sambutan spesial. "Sambutan yang sangat ramah,” ujar Borgy.

Ia mengatakan baru pertama kali mengunjungi Banyuwangi walaupun sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia.

Mudzi, Account Executive Cruise Asia menjelaskan puluhan wisatawan asing yang tiba di Banyuwangi ini terdiri atas 81 wisatawan dan 150 kru kapal. Para wisatawan tersebut berasal dari Eropa, Australia, Kanada dan Amerika. Sebelum tiba di Banyuwangi, kapal pesiar telah singgah di Pulau Leti di Maluku.

(BACA: Wisata dengan Kapal Pesiar Ternyata Menguntungkan, Ini Alasannya...)

“Setelah satu tahun kita proses negosiasi dengan agen-agen kapal pesiar. Ini pertama kalinya kita bawa trip ke Banyuwangi. Banyuwangi kami pilih sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki beragam destinasi wisata unik untuk dikunjungi,” kata Mudzi.

Ia menjelaskan, selama di Banyuwangi para wisatawan akan diajak mengunjungi beberapa destinasi wisata seperti Gunung Ijen, Perkebunan Kopi Kaliklatak dan Desa Wisata Using Kemiren.

“Di Kemiren para wisatawan kami ajak untuk menyusuri sawah, melihat secara langsung aktivitas keseharian warga, dan mengenal budaya Using Banyuwangi dari dekat,” ujar Mudzi.

Selepas dari Banyuwangi, lanjut Mudzi, kapal pesiar Silver Discoverer akan melanjutkan tur wisatanya dengan mengunjungi Probolinggo, Pulau Madura dan berakhir di Sumatera pada 14 November mendatang.

Sementara itu General Manager Pelindo III Tanjungwangi, Bangun Swastanto Baharudin saat di hubungi KompasTravel menjelaskan kedatangan kapal pesiar dengan kapasitas 5.218 GRT itu telah melalui persiapan matang yang panjang sejak satu tahun lalu, baik terkait perizinannya maupun survei kelayakan pelabuhan dan destinasi wisata.

"Kedatangan cruise ke Banyuwangi ini sudah ditunggu sejak 2 tahun lalu dan kedatangannya menjadi jawaban jika Banyuwangi sangat potensial untuk disinggahi kapal pesiar internasional," ujarnya.

Ia menargetkan pada tahun 2018 Marina Boom bisa beroperasi agar semakin banyak kapal pesiar masuk ke Banyuwangi untuk meramaikan pariwisata daerah.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Kapal Pesiar Silver Discoverer yang membawa ratusan wisatawan mancanegara berlabuh di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (20/10/2016).

Pertama kali sekitar dua bulan lalu, saat lego jangkar di tepi Pantai Plengkung, Taman Nasional Alas Purwo. Kemudian yang kedua adalah kapal pesiar yang sandar ke Pelabuhan Tanjung Wangi.

"Saat sandar di Plengkung turunnya pakai boat, sandar aja di tengah, kemudian ke Alas Purwo. Untuk kedatangan kali ini sebenarnya adalah jawaban dari kapten kapal yang beberapa bulan lalu saat survei ke Pelabuhan Tanjung Wangi,” jelasnya.

Ia menambahkan jumlah kunjungan wisatawan ke Banyuwangi tiap tahunnya terus bertambah. Di tahun 2014, kunjungan wisatawan domestik tercatat 1,6 juta dan tahun 2015 meningkat drastis menjadi 2,3 juta pengunjung.

Sementara untuk kunjungan wisatawan asing tercatat 30.000 pada 2014 dan naik menjadi 40.000 pada 2015. Pada tahun 2016, Banyuwangi menargetkan ada 50.000 turis asing masuk ke Banyuwangi untuk berwisata.

"Diharapkan kedatangan kapal pesiar ini menjadi pemicu bagi kunjungan kapal-kapal pesiar lainnya ke Banyuwangi," kata Bramuda.

Ia menambahkan pada tahun 2017 Cruise Asia dijadwalkan akan membawa kembali beberapa kapal pesiar berkapasitas besar untuk kembali singgah di Banyuwangi.