Suku Mentawai dikenal dunia karena tatonya yang dianggap sebagai tato tertua di dunia. Tato adalah hal wajib bagi Sikerei atau dukun suku Mentawai.
Memang, tato bagi masyarakat Mentawai tidak wajib, tetapi wajib bagi Sikerei.
Bagi suku yang masih tinggal di pedalaman dan belum banyak tersentuh modernisasi ini, pun mengandalkan tato sebagai bentuk kesenian dan juga sebagai bentuk pakaian.
Baca juga: Mengenal Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua di Dunia
Suku Mentawai memandang tato sebagai sebuah identitas. Jadi bukan hanya sebagai aksesoris ataupun hiasan di tubuh saja.
Tato pada suku Mentawai menggambarkan keseimbangan antara penghuni hutan dengan alam.
Yang unik dari tato Mentawai ini adalah cara menato. Biasanya mentato tubuh dilakukan dengan cara menggunakan alat berupa jarum dan tinta khusus.
Hal ii tidak terjadi pada tato Mentawai. Bahan yang digunakan untuk memberikan tato di tubuh suku Mentawai adalah bahan bahan alami. Arang adalah salah satu bahan alam yang digunakan untuk mentato.
Baca juga: Seni Tato Mentawai Tertua di Dunia
Pada saat akan menato, terlebih dahulu sang shaman alias para tetua suku akan mendoakan arang tersebut. Kemudian diberikan kepada mereka yang akan diberikan tato.
Jadi tato suku Mentawai ini merupakan salah satu ritual adat yang sangat disakralkan. Ini pun menjadi sebuah hal yang dijunjung tinggi di dalam lingkungan suku Mentawai.
Indonesia itu sangat kaya akan budaya bukan, kehidupan suku Mentawai ini hanya secuil dari begitu banyaknya budaya Indonesia yang mungkin kamu belum tahu. Dengan mengenal dan mempelajari lebih dekat, kebudayaan ini akan terus terjaga.
Untuk menuju ke Mentawai dari Jakarta, wisatawan bisa memesan tiket pesawat ke Padang, Sumatera Barat. Dari Padang naik kapal cepat ke Pulau Siberut.
Kepulauan Mentawai ini bisa dibilang infrastrukturnya susah. Jika kita sendirian ke sana biaya sangat besar dikeluarkan untuk logistik dan sewa perahu.
Baca juga: Pasumpahan, Pulau Terindah di Sumatera Barat
Saya ke sini bersama rombongan terdiri dari 5 orang pada tahun 2016. Sengaja saya ikut trip bareng agar menghemat biaya dan lebih murah biaya yang dikeluarkan untuk akomodasi. Pasalnya kalau kita jalan sendiri harus siap dengan biaya yang sangat banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.