Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik! PT KAI Hidupkan Jalur Lama Ambarawa-Bedono

Kompas.com - 28/10/2016, 09:22 WIB

UNGARAN, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka kembali jalur jalur lama antara Stasiun Ambarawa-Jambu-Bedono, Kamis (27/10/2016).

Pengaktifan kembali jalur itu digelar di Museum Stasiun Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

"Jalur ini semula dibangun untuk mengangkut hasil bumi, misalnya biji kopi," ujar Manager KAI Humasda 4 Semarang, Edi Suswoyo.

(BACA: Karnaval Budaya Ambarawa, Melihat Ambarawa Tempo Dulu)

Pengaktifan jalur tersebut, menurut Edi, digunakan sebagai alternatif obyek wisata khusus menggunakan lokomotif uap.

"Jadi tambah satu rute lagi, selain rute Ambarawa-Tuntang," imbuhnya.

Menurut Edi, jalur tersebut mempunyai keunikan. Di antaranya, ada jalur bergerigi sepanjang empat kilometer, dari Stasiun Jambu ke Bedono.

Sebagai informasi, jalur bergerigi ini hanya ada tiga di dunia, yakni Indonesia, India, dan Swiss.

"Wisata ini hanya dapat dioperasikan menggunakan lokomotif uap beroda gigi karena jalannya menanjak," ujar Edi.

KOMPAS.COM/SYAHRUL MUNIR Lokomotif B 2503 saat melintasi rel bergerigi di antara Stasiun Jambu menuju Stasiun Bedono dalam rangkaian launching jalur kereta api wisata Ambarawa-Jambu-Bedono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/10/2016).
Edi berujar, jarak antara Stasiun Ambarawa hingga Bedono sejauh sembilan kilometer.

Kecepatan maksimal kereta, capai 20 kilometer per jam.

"Lokomotif yang akan digunakan adalah jenis uap seri B 2502, Kemampuan menarik dua gerbong berkapasitas 80 orang," bebernya. (Tribun Jateng/Daniel Ari Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com