Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homestay, Alternatif Menginap yang Murah di Raja Ampat

Kompas.com - 29/10/2016, 13:50 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Kabar gembira bagi Anda yang ingin berwisata ke Raja Ampat, Papua Barat dengan bujet terbatas. Anda tak perlu khawatir dengan biaya akomodasi. Sebab di Raja Ampat tersedia akomodasi dengan berbagai tingkatan harga.

Keberadan homestay yang dikelola oleh penduduk di Raja Ampat juga semakin berkembang. Tahun 2016, tercatat ada 75 homestay yang tersebar di wilayah Raja Ampat, dirintis dan dikelola oleh masyarakat lokal tergabung dalam Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat.

"Sebagai pelaku, masyarakat yang punya homestay menggerakkan ekonomi dan juga menjaga lingkungan. Homestay melibatkan masyarakat sekitar kampung sehingga ada perputaran ekonomi. Kami juga bergerak di bidang konservasi, misalnya pengolahan limbah," kata Kristian, sekretaris Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat ditemui di Festival Lovely Raja Ampat, Pantai WTC, Jumat (21/10/2016).

(BACA: Pertama Kali ke Raja Ampat? Ini yang Harus Anda Tahu)

Selain bermanfaat bagi masyarakat lokal, Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat, menurut Kristian, juga bermanfaat bagi wisatawan. Situs resmi www.stayrajaampat.id menyediakan informasi terkait alternatif homestay dengan kisaran harga dan fasilitas yang dilengkapi keterangan foto.

"Semua homestay yang tergabung ada di situs itu, bisa booking langsung juga. Promosi kami akurat, fasilitas sesuai dengan foto," kata Kristian.

Kompas.com/Silvita Agmasari Salah satu homestay di Pulau Mansuar, Raja Ampat.
Lewat penelusuran KompasTravel, harga homestay yang tergabung di Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat berkisar Rp 300.000 - Rp 450.000. Kristian menyebutkan harga tersebut masih dapat kurang, apabila wisatawan memesan dalam jumlah banyak dan waktu yang lama.

(BACA: "Diving" Pertama Kali Langsung di Raja Ampat, Bolehkah?)

Homestay yang tergabung di Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat ternyata juga memiliki standar khusus yang telah diatur, yaitu ketebalan kasur, kelambu, memiliki selimut, bantal, handuk, dan penyediaan makan sehari tiga kali dengan menu bervariasi.

Standar tersebut menjadi syarat wajib untuk bergabung dalam Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat, yang dikurasi dari awal anggota bergabung.

Sebelum ada Asosiasi Usaha Homestay Lokal Kabupaten Raja Ampat, Kristian mengatakan para pemilik homestay berusaha masing-masing. Kini para pemilik homestay bekerja sama membangun pengelolaan usaha ekowisata yang berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com