KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Ardu Jelamu mengaku geram dengan pihak Imigrasi Kupang yang dinilai lambat melayani 54 wisatawan Australia yang berkunjung ke Kota Kupang.
Menurut Marius, dengan pelayanan yang lambat itu, tentunya akan berdampak pada arus kunjungan wisatawan asing dan juga akan memperburuk citra NTT.
“Percuma kita promosi kalau imigrasinya tidak siap. Kita sudah gencar promosi pariwisata NTT, kalau bea cukai dan imigrasi tidak siap tentu akan menghambat pariwisata kita. Mereka masuk di Dili (Timor Leste) kok gampang sekali, sedangkan masuk Indonesia kok susahnya. Jadi tolong diangkat supaya pemerintah pusat bisa membantu menyelesaikan ini,” kata Marius kepada Kompas.com, Jumat (28/10/2016).
(BACA: Turis Australia Kecewa Lamanya Pemeriksaan Imigrasi di Pelabuhan Kupang)
Memang diakui, menurut Marius, pihak imigrasi dan bea cukai punya prosedur tetap, tapi jangan kemudian terkesan mempersulit kunjungan wisatawan ke Indonesia khususnya ke NTT.
Marius mengatakan, pemerintah pusat sudah menargetkan kunjungan wisatawan asing sampai tahun 2019 sebanyak 20 juta wisatawan, sehingga semua pihak di daerah tentu harus mengikuti dan menjalankan kebijakan itu.
Pelayanan yang lamban terhadap wisatawan asing, lanjut Marius, bukan baru saja terjadi kali ini, tetapi sudah beberapa kali terjadi di NTT.
Bahkan ia pernah ditelepon oleh Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Aloysius Kobes yang mengeluh terhadap pemeriksaan wisatawan asing di Wini, Kecamatan Insana Utara. Para turis akhirnya kecewa dan marah sehingga langsung pulang ke negara mereka.
Selain itu di Maumere, Kabupaten Sikka, hal yang sama pun terjadi di mana wisatawan asing harus menunggu lama terkait pemeriksaan dokumen. Akhirnya sejumlah tempat wisata yang semula masuk dalam jadwal kunjungan terpaksa dibatalkan.
Untuk itu Marius minta kepada pihak imigrasi pusat segera menyediakan sarana dan prasarana yang baik dan juga sumber daya manusia yang memadai sehingga tidak menghambat arus kunjungan wisatawan ke NTT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.