KOMPAS.com - Di kalangan millenial, dunia perjalanan identik dengan media sosial. Tak sedikit pelancong yang mengabadikan kisah dan foto perjalanan mereka di media sosial seperti Instagram, Facebook, Path, juga Steller.
Situs Huffington Post pada Senin (10/9/2016) menyebutkan, per September 2016, hampir dua juta orang di seluruh dunia merupakan pengguna aktif Facebook. Jumlahnya lebih banyak lagi dalam hal pemajang foto-foto artsy di Instagram.
Bagi pelancong, media sosial memang sedikit banyak membantu perjalanan. Namun, ada baiknya mengetahui do's and dont's sebelum Anda menggunakannya.
Salah satu penulis Huffington Post, Abigail Fedorovsky mengungkapkan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam ranah media sosial saat traveling. Berikut daftarnya.
DO
1. Mendokumentasikan perjalanan
Begitu tiba di rumah, Anda akan mulai fokus terhadap rutinitas sehingga momen liburan pun cepat terlupakan. Oleh karena itu, mendokumentasikan perjalanan lewat media sosial lumrah dilakukan.
Anda bisa mem-posting foto perjalanan dan makanan yang dicicipi selama perjalanan. Namun ingat, tak semua pengguna media sosial hanya ingin melihat wajah Anda yang menutupi layar.
2. Media untuk komunikasi
Meski Anda sedang fokus terhadap perjalanan, jangan lupa ada keluarga yang menunggu kabar dari rumah. Selain menggunakan komunikasi langsung lewat Whatsapp atau aplikasi chat lainnya, Anda bisa memperlihatkan kepada keluarga di mana posisi Anda sekarang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.