"Selama ini pemasaran sebagian besar ke daerah sekitar Kabupaten Magelang. Namun ada juga yang sudah sampai ke luar daerah dan mancanegara," kata Supoyo.
Harga kerajinan gerabah Klipoh bervariasi tergantung ukuran dan kerumitan pembuatannya. Harga yang termurah Rp 1.000 sampai yang termahal Rp 1,5 juta per buah.
Proses pembuatan gerabah membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dimulai dengan pemilihan bahan tanah liat, pembentukan, pengeringan, pembakaran, pewarnaan dan finishing.
Supoyo biasa menggunakan bahan tanah liat lokal yang memiliki ciri khas tanah Borobudur. Namun ia juga mencoba mengombinasikan bahan tanah liat luar daerah, seperti dari Sukabumi, Jawa Barat.
"Biasanya kami membeli tanah liat dari pemilik lahan di sekitar Borobudur, harganya Rp 500 per kilogram. Kalau tanah liat dari Sukabumi bisa mencapai Rp 17.000 per kilogram," urainya.
Sempat Terpuruk
Gerabah Klipoh sejauh ini telah dikenal dan diminati konsumen karena kualitas. Perekonomian masyarakat pun terangkat dari industri gerabah ini. Namun industri ini juga sempat terpuruk seiring merebaknya industri plastik dan produk pabrikan lainnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan semakin berkurangnya bahan baku tanah liat. Regenarasi pembuat gerabah juga dinilai minim. Tidak banyak generasi muda saat ini yang mau belajar membuat dan berwirausaha gerabah ini.
Destinasi Wisata Alternatif
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.