Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Gerabah Klipoh Warisan Leluhur Borobudur

Kompas.com - 05/11/2016, 07:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Sempat Terpuruk

Gerabah Klipoh sejauh ini telah dikenal dan diminati konsumen karena kualitas. Perekonomian masyarakat pun terangkat dari industri gerabah ini. Namun industri ini juga sempat terpuruk seiring merebaknya industri plastik dan produk pabrikan lainnya.

Kondisi tersebut diperparah dengan semakin berkurangnya bahan baku tanah liat. Regenarasi pembuat gerabah juga dinilai minim. Tidak banyak generasi muda saat ini yang mau belajar membuat dan berwirausaha gerabah ini.

"Anak-anak sekarang enggan belajar membuat gerabah. Makanya saya sedikit memaksa anak saya untuk belajar gerabah. Bersyukur mereka mau, sebab kalau tidak diwariskan siapa lagi yang akan mempertahankan gerabah. Bisa-bisa gerabah Klipoh punah di masa yang akan datang," ungkapnya.

Destinasi Wisata Alternatif

Menurut suami dari Yumaroh (45) itu industri gerabah belakangan kembali bergairah. Selain diprioritaskan pada penjualan produk, kini gerabah Klipoh menjadi salah satu destinasi wisata di sekitar Candi Borobudur.

Sektor ini terbukti membantu mengangkat kembali perekonomian masyarakat Klipoh. Masyarakat dibantu oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, pemerintah desa dan stake holder setempat membuat terobosan dengan membuat paket atau program membuat gerabah bagi wisatawan Borobudur.

"Kami memberikan paket wisata bagi pelajar, umum maupun turis dengan harga terjangkau mulai Rp 15.000 per orang. Mereka bisa langsung praktik membuat gerabah. Turis asing juga banyak yang berminat, seperti dari Belanda, China, hingga Australia," katanya.

Dwi Oblo/National Geographic Indonesia Dusun Klipoh di Magelang telah populer sebagai salah satu sentra pembuatan gerabah. Dusun ini menawarkan destinasi wisata yang unik di wilayah Borodubur, Magelang, Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala Desa Karanganyar, Muhammad Catur Windarmoko, mengaku jika masyarakat mulai melirik sektor pariwisata untuk mengangkat kembali potensi gerabah. Sebab sudah lama desa ini banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara untuk melihat dan praktik.

“Kami mengadakan berbagai kegiatan seni budaya, misalnya festival gerabah pada peringatan Hari Santri Nasional akhir Oktober 2016 lalu. Tujuannya agar masyarakat semakin tergugah pada sektor ini," kata Muhammad Catur Windarmoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com