Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedas Setan yang Menghebohkan Lidah

Kompas.com - 05/11/2016, 19:03 WIB

Namun, jangan membayangkan rasa, penyajian, dan suasana yang ditawarkan Kober Mie Setan murahan. Setiap sajian di Kober dimasak per porsi, sesuai dengan pesanan khusus jumlah cabai yang merentang dari lima sampai 60 buah cabai. Santapannya pun bebas MSG.

Mie Iblis ukuran L dengan lima cabai disajikan dengan daging olahan, pangsit goreng, dan sayur yang ditata elok.

Mie Angel alias mi rebus tanpa kuah yang bebas cabai juga disajikan dengan cantik, kuning bersihnya mi dipadu hijaunya rajangan daun bawang dan bawang goreng, diimbuhi pangsit goreng.

Mi ini berasa datar yang cenderung gurih karena dirancang bagi para pengunjung yang jeri bersantap pedas.

Menu terpedasnya adalah Mie Setan level 5 yang juga disuguhkan dengan tampang mirip Mie Angel, tetapi diramaikan oleh tuangan adonan cabai di tengah gelungan mi.

Hati-hati menyantap menu ini karena mi yang beraroma gurih itu dialasi 60 cabai yang dirajang lembut yang bakal segera ”membakar” mulut penyantapnya.

Aneka dimsum dan sushi pun disajikan dengan dengan apik, dengan beragam rasa. Menu ceker berbumbu kecap menjadi salah satu yang terlezat, begitu pula aneka sushi udangnya. Beragam minuman yang disajikan ”seadanya” dengan gelas plastik tipis pun memiliki tampang memikat karena warna-warnanya yang menyala.

KOMPAS/RIZA FATHONI Menu di Kober Mie Setan, Renon, Denpasar, Bali.
Hebohnya di Bali

Sejak awal kemunculannya di Jalan Soekarno-Hatta, Malang, pada 2011, Kober memang menyasar ”dompet tipis” para mahasiswa yang berkuliah di kota pelajarnya Jawa Timur itu. Harga murah dipadu dengan suasana bersantap khas orang muda menjadi konsep utama Kober Mie Setan di Malang.

Konsep itulah yang terus disalin ketika manajemen Kober melebarkan sayap dengan para investor di sejumlah kota di Jawa Timur.

Di Bali, popularitas Kober Mie Setan dimulai dengan dibukanya cabang di Bedugul pada 2014. Sontak saja para orang muda Bali terpikat dengan sensasi mi pedas serba murah yang tidak murahan itu, memicu antrean para penanam modal yang berminat membuka cabang-cabang baru Kober Mie Setan di Pulau Dewata.

Menariknya, pola kerja sama nonwaralaba itu memicu kreativitas para investor baru Kober Mie Setan untuk membuat inovasi baru.

Gusde, penanam modal utama Kober Mie Setan di Renon, misalnya, membangun suasana restoran Kober yang serba terbuka dan lapang. Tak hanya itu, Kober di Renon yang baru dibuka pada Oktober 2015 itu agresif menyodorkan menu baru, utamanya sushi dan dimsum.

”Kober Mie Setan memang berjodoh dengan Bali sehingga dalam waktu dua tahun saja berhasil membuka tiga cabang di Bali. Lazimnya, Kober Mie Setan dibuka di rumah toko. Saya menawarkan kepada manajemen Kober Mie Setan konsep restoran baru dengan atmosfer yang lebih cozy agar menjadi tempat nongkrong anak muda. Kami juga terus menawarkan menu baru kepada manajemen Kober. Segala menu baru diuji coba dulu di Renon dan jika berhasil ditawarkan kepada pengelola Kober Mie Setan lainnya,” kata Gusde.

KOMPAS/RIZA FATHONI Menu di Kober Mie Setan, Renon, Denpasar, Bali.
Gusde menyebut, bukan cuma orang-orang muda Bali yang meminati Kober. ”Wisatawan mancanegara pun penasaran dengan antrean Kober. Bahkan, kadang ada turis asing yang bertaruh untuk memakan sajian mi paling pedas di Kober. Makin beragamlah konsumen kami,” kata Gusde tertawa.

Pedasnya mi Kober memang seperti setan, tetapi pedas itu yang membuat pelanggan seperti Ayu dan Yuli selalu kembali. (ARYO WISANGGENI G)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Juni 2016, di halaman 31 dengan judul "Pedas Setan yang Menghebohkan Lidah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com