Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saya Kira Wakatobi Ada di Jepang...

Kompas.com - 07/11/2016, 08:22 WIB
Hilda B Alexander,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

"Luar biasa indah," ungkap wisatawan asal Banjarmasin, Muhammad Zakaria Anshori, usai menikmati panorama terumbu karang di Pulau Hoga.

Selain menyelam, Zakaria yang karib disapa Zack ini juga mengikuti serangkaian agenda ekowisata lainnya.

(Baca: “Surga” Wakatobi Tak Melulu Bahari)

Seperti menanam mangrove di kawasan Parapo, Sombano, menanam rumput laut di Desa Derawa, menyaksikan tarian tradisional Lariangi, serta mencoba menenun kain ikat khas Desa Pajam, Ragi dan Liga.

Tak lupa pula, lajang yang hobi makan ini mencoba kuliner tradisional berupa soami atau singkong yang dikukus, parende atau ikan kuah kuning asam manis, ikan asap, kosea no-kaudafa atau sayur daun kelor serta bulu babi.

Seluruh sajian kudapan tersebut didapat melalui cara-cara tradisional sebagai sebagai bagian dari warisan kearifan lokal yang dijaga kelestariannya.

Wakatobi, menurut Zack, Patricia, dan juga Ayu Diyan memang menawarkan pengalaman berbeda untuk tidak dikatakan istimewa.

Tak ada pasokan listrik yang terus menerus menerangi selama 24 jam, minim koneksi internet, serta air baku bersih layak minum yang terbatas.

Mereka merasa berada di "dunia lain". Dunia yang bertolak belakang, ibarat langit dan bumi antara kehidupan masyarakat lokal Wakatobi dan kehidupan mereka sehari-hari.

Merasakan hidup selaras dengan alam seperti yang dilakoni warga Wakatobi adalah sesuatu yang mengejutkan, sulit diterima namun nyata.

"Dan kami akan kembali lagi ke Wakatobi," serentak mereka bersuara.

**********

Catatan Redaksi: "Rp 20 juta mencakup tiket pesawat pulang-pergi, sewa kapal, dan donasi," jelas PR Corporate Synthesis Development, Teresia Prahesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com