Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Kopi ”Bergerigi” di Lereng Telomoyo

Kompas.com - 08/11/2016, 16:15 WIB

Tiga negara

Pegiat Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyanto, mengatakan, konon hanya tiga negara yang memiliki jalur rel bergerigi. Selain Indonesia, ada Swiss dan India.

Di Indonesia, selain Jambu-Bedono sepanjang 4 kilometer, jalur berkonstruksi semacam ini ada di ruas Stasiun Kayu Tanam-Padang Panjang, Sumatera Barat. Namun, jalur itu tidak difungsikan karena ketiadaan lokomotif.

Setelah tidak beroperasi sejak 2012, akhir Oktober lalu, jalur bergerigi itu dioperasikan kembali sebagai pengungkit ekonomi. Bukan lagi moda pengangkutan hasil bumi, melainkan pariwisata.

Tenaga profesional cagar budaya di Stasiun Ambarawa, HM Sudono, menuturkan, wisata sejarah dan alam menelusuri lereng Gunung Telomoyo, sangat menarik wisatawan domestik apalagi mancanegara.

Sudono yang juga mantan Kepala Stasiun Ambarawa itu mengatakan, sebelum 2012, kereta gunung rutin dioperasikan hingga 221 kali dalam setahun.

”Dari sewa Rp 625.000 pada tahun 1996 sampai Rp 5 juta pada tahun 2005. Sekarang, sewanya Rp 15 juta. Harga mahal karena pemeliharaan mahal,” katanya.

Geliat pariwisata tidak hanya meningkatkan pendapatan PT KAI selaku pengelola, tetapi juga masyarakat Ambarawa dan sekitarnya. Kini, di sekitar Museum KA Ambarawa, tumbuh subur restoran dan tempat penginapan wisatawan.

Pegiat wisata menyarankan agar perjalanan Ambarawa-Bedono dipadu agrowisata kebun kopi. Setelah puas menikmati keindahan alam dengan kereta bersejarah, tak ada yang lebih sempurna selain mereguk secangkir kopi dibalut sejuknya udara pegunungan. (Gregorius Magnus Finesso)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 November 2016, di halaman 22 dengan judul "Jalur Kopi "Bergerigi" di Lereng Telomoyo".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com