Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tempat-tempat Menarik untuk "Selfie" di Wakatobi

Kompas.com - 10/11/2016, 19:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

WAKATOBI, KOMPAS.com - Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara memang identik dengan keindahan biota lautnya.

Namun, tahukah Anda, ternyata ada banyak lokasi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, selain menyelam di Pulau Hoga, atau Tomia.

Anda bisa merapah ke tempat-tempat menarik ini berswafoto atau "selfie", sekaligus mengenal budaya dan tradisi, termasuk tarian, kuliner, hingga adat dan kebiasaan masyarakat lokal setempat.

Berikut lokasinya:

1. Puncak Jamakara, Kaledupa

Lokasi ini ada di kawasan Pajam, Kaledupa, sekitar 30 menit dari Ambeua. Untuk menuju ke Puncak Jamakara, pengunjung harus berjalan kaki dari batas Desa Waduri, karena melewati Benteng Palea.

(BACA: Saya Kira Wakatobi Ada di Jepang...)

Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan Kesultanan Buton yang dipimpin Sultan Langkariri yaitu pertengahan abad XVI (tahun 1531).

Pada hari-hari tertentu, pengunjung terlarang memakai busana warna mencolok, terutama merah, tidak diperkenankan menggunakan payung, dan tidak berbicara dengan suara nyaring. 

Hilda B Alexander/Kompas.com Pantai Waikesa di Pulau Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
2. Pantai Waikesa

Hanya 15 menit dari Resor Patuno, di Pulau Wangi-wangi. Di pantai ini terdapat penjaja makanan kaki lima yang berjejer teratur dan beroperasi sore hari. 

Penganan yang dijajakan khas lokal yang tidak terdapat di tempat lain. 

Aljefri Febrizarli Pesisir pantai di Patuno Resor, menjadi lokasi swafoto peserta Ekowisata Synthesis Development-WWF Indonesia.
3. Pesisir Pantai Resor Patuno

Saat surut, pesisir pantai di Pulau Wangi-wangi ini terlihat seperti gugusan pasir dan karang dengan konfigurasi memanjang. 

Pengunjung bisa berjalan dengan kaki telanjang menuju dua batu karang besar di depannya. 

Teresia Prahesti Senja di Kampung Nelayan Bajo Mantigola, Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
4. Kampung Nelayan Bajo Mantigola

Kampung nelayan ini terapung di atas laut. Masyarakat Bajo Mantigola mendirikan dermaga kayu bertopang pada batu-batu karang. 

Demikian halnya dengan konstruksi rumah yang juga terbuat dari kayu dan batu karang sebagai fondasi. 

Mentari terbenam yang ditingkahi bunyi riak air laut dari perahu nelayan, merupakan panorama terindah yang bisa disaksikan di sini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com