Menurutnya ada kemungkinan, sumber mata air tersebut merupakan bagian dari keputren atau pemandian para putri karena lokasinya dekat dengan Pendopo Banyuwangi.
Sumur Sritanjung berbentuk segi empat dan dengan kedalaman sekitar 7 meter sedangkan airnya sekitar 2 meter.
Menurut Kadarisman ada empat mata air yang aada setiap pojokan dan airnya selalu berlimpah ruah. "Pernah saya kuras kurang dari lima menit sumurnya penuh lagi. Selama ini tidak pernah namanya kering walaupun sering digunakan dan musim kering," katanya.
Masyarakat Temenggungan juga banyak yang berkunjung ke sumur Sritanjung ketika mereka akan menggelar hajatan besar seperti pernikahan. Jika datang mereka akan membawa sesajen yang diletakkan di sumur Sritanjung lalu mengambil air untuk mandi, diminum atau sekadar untuk cuci muka.
Selain itu mereka juga membawa bunga pasar atau kembang telon. Bukan hanya masyarakat Banyuwangi yang datang, menurut Darisman, tamu yang datang ada yang berasal dari Malaysia dan Singapura.
"Mereka mempercayai jika air sumur Sritanjung membawa berkah. Biasanya mereka datang dan berdoa di sini," ujarnya.
Namun ada juga para wisatawan yang hanya sekadar datang untung mengunjungi dan ingin tahu tentang cerita legenda Sritanjung Sidopekso.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.