Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untung Nakamura Tidak Harakiri di Morotai

Kompas.com - 11/11/2016, 21:51 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

“Dua lubang di Kokota Rifer itu adalah dampak penyerangan besar-besaran tentara Sekutu ke Jepang selama tiga hari berturut-turut,“ ujar Muhlis.

Menurut Muhlis, selain Nakamura diduga ada juga tentara Jepang asal Taiwan yang ikut bersembunyi bersamanya. Nama prajurit itu adalah Murita.

“Sampai saat ini keberadaanya belum ditemukan. Ada kabar tapi belum terbukti kebenarannya kalau dia sudah meninggal,” kata Muhlis.

Tentu saja, keindahan air terjun Nakamura tak cuma karena nama yang disematkan. Pola aliran air dari atas ke bawah yang tak beraturan membuat objek wisata alam itu terlihat unik dan mempesona.

Belum lagi kondisi air yang jernih dan menyegarkan seakan menggoda para wisatawan untuk menceburkan diri ke dalam air. Air terjun tersebut juga merupakan sumber pasokan air bersih Morotai.

Selain Monumen Teruo Nakamura dan air terjun Nakamura, Morotai masih punya objek wisata alam historis lain. Contohnya, Pulau Zum Zum dengan Monumen Jenderal MacArthur—panglima pasukan perang Sekutu.

(Baca juga: Dari “Nafsu" Jenderal MacArthur sampai Pasir Merah Jambu Ada di Sini!)

Lalu, ada pula Pulau Dodola, Kolorai, dan Matita, yang punya pemandangan bawah laut laiknya museum. Perairan laut ketiga pulau itu memiliki spot-spot diving bernuansa Perang Dunia II. Di sana tersimpan bangkai peralatan dan kendaraan tempur sisa perang tersebut.

Sementara itu, dari segi wisata bahari pulau paling utara di Indonesia malah punya beberapa pulau kecil dan pantai berpasir putih yang menarik bagi wisatawan.

Berbenah menyambut tamu

Dengan berbagai potensi wisata yang dimiliki Morotai, Pemerintah memasukkannya ke dalam sepuluh destinasi prioritas. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun yakin Morotai akan berkembang pesat.

“Saya yakin, tidak lama lagi Morotai akan hidup dan menjadi salah satu destinasi kelas dunia yang bisa diandalkan untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman),” jelas Arief seperti dimuat Kompas.com, Rabu (1/6/2016).

Adapun untuk mewujudkan keinginan itu pemerintah melalui PT Morotai Jababeka akan mengembangkan kawasan bisnis secara bertahap di sana. Rencananya, sejumlah perumahan kelas menengah dan hotel akan dibangun pada tahap awal.

Setelah itu, pemerintah juga berencana membangun tempat pariwisata beserta infrastrukturnya dan sekolah untuk memasok sumber daya alam di sana. Jababeka berencana menggandeng investor asal Taiwan untuk memuluskan rencana ini.

“Nantinya Pulau Morotai bisa dikembangkan menjadi Singapura-nya kawasan Timur Indonesia,” papar advisor pengembang Jababeka Morotai, Basuri T Purnama, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (1/6/2016).

Pokja 10 Top Destinasi Prioritas Pulau Morotai, Arie Suhendro menambahkan, pengembangan transportasi udara di sana sudah terlihat dampaknya. Peningkatan frekuensi penerbangan ke Morotai menjadi bukti.

“Dari tidak ada penerbangan ke Morotai, sejak 27 April 2016 frekuensi penerbangan menjadi dua kali per hari dengan kapsitas 72 seat. Adapun Wings Air sebagai maskapai yang digunakan,” ujar Arie.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com