Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2016, 08:37 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

SURAKARTA, KOMPAS.com - Korea Selatan sangat terkenal dengan sebutan “Negeri Ginseng”, rempah tersebut memang menjadi ikon Korea Selatan. Tak jarang wisatawan yang berkunjung kesana membawa oleh-oleh rempah tersebut.

Jika Korea Selatan punya ginseng, Indonesia harusnya tak kalah dengan jamunya yang khas. Bahkan boleh dibilang Indonesia lebih kaya, karena rempah di jamu sangatlah banyak jenisnya. Namun, mengapa jamu di Indonesia tak se-terkenal ginseng Korea Selatan, hingga negaranya pun dijuluki “Negeri Ginseng”?

“Di Korea, ginseng tersebar di mana-mana dan jadi hal yang wajib dicoba wisatawan,” ujar Hari Untoro, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, kepada KompasTravel dalam acara Festival Jamu 2016, di Karanganyar, Jawa Tengah,  Jumat (11/11/2016).

Ia menuturkan, jamu Indonesia memiliki potensi yang tinggi seperti ginseng di Korea Selatan tersebut. Bukan mustahil jika ke depan jamu dapat menjadi pendongkrak pariwisata Indonesia khususnya Jawa Tengah sebagai sentra jamu terbanyak di Indonesia.

Kontributor Semarang, Nazar Nurdin Jamu dalam kemasan botol.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Jawa Tengah, Prasetyo Ari Wibowo menyayangkan hal yang sama. Menurutnya ke depan, jamu khususnya di Jawa Tengah harus lebih diperkenalkan tak hanya menjadi minuman tradisional yang pahit, tapi merupakan sarana pengobatan dan aneka kuliner yang beragam jenisnya.

“Kesan jamu yang pahit di masyarakat harus mulai kita ubah, di Korea sendiri ginseng terkenal memiliki khasiat. Harusnya jamu juga, apalagi sekarang sudah banyak dikembangkan seperti aneka kuliner, terapi, bahkan spa jamu,” ujar Prasetyo kepasa KompasTravel saat ditemui dalam Festival Jamu 2016.

Saat ini di Jawa Tengah sendiri sudah banyak sentra-sentra wisata jamu, dari mulai museum, desa wisata pembuatan jamu, wisata keliling kebun jamu, hingga edukasi jamu. Beberapa kota yang memiliki banyak wisata terkait jamu ialah Semarang dan Kabupaten Karanganyar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+