Kabar baiknya, apa yang diminta kepada Ganjar soal akses langsung ke beragam lokasi wisata di radius destinasi prioritas Candi Borobudur sudah bertambah. Akses untuk menikmati pesona Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya , misalnya, semakin beragam.
Pembenahan infrastruktur gencar dilakukan untuk mendukung destinasi prioritas ini. Bandara, tak akan lagi hanya mengandalkan Bandara Adisutjipto di Yogyakarta.
Saat ini terus dikebut pembangunan bandara di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lalu, Bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah, juga sudah dinyatakan menjadi hub kawasan selatan untuk rute penerbangan salah satu maskapai nasional.
Ada lagi. Jalur kereta yang menghubungkan tiga bandara tersebut juga akan diaktifkan kembali, menyambung rute yang sudah ada dari Jakarta ke Surabaya. Rencananya, akan ada pula aktivasi jalur kereta dari Yogyakarta ke Magelang.
"Jalur kereta itu kan sangat baik kalau dikoneksikan dengan jalan kereta yang ada, Jakarta-Yogyakarta-Solo-Surabaya. Jadi bisa dibayangkan nanti orang dari Jakarta mau ke Borobudur bisa langsung," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (10/11/2016).
Budi berkeyakinan, rencana ini akan mewujudkan transportasi terintegrasi, cepat, dan efisien, untuk mendukung pengembangan destinasi prioritas Candi Borobudur dan kawasan di sekitarnya.
Masyarakat bisa punya saham
Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan, upaya memperluas akses menuju destinasi prioritas ini akan menghadirkan pula rencana pembangunan jalan tol dan pembenahan jalan nasional.
(Baca juga: Jalur Kereta dan Jalan Dikembangkan untuk Akses ke Borobudur)
Transportasi darat dari arah Semarang, bagaimana pun tak bisa dinafikan, setidaknya merujuk pada riset Kementerian Pariwisata. Di situ disebutkan, sebagian pengunjung Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya pun kerap datang melalui Semarang.
Di Semarang ada Stasiun Tawang dan Poncol, yang dilalui kereta api dari Jakarta, lewat jalur pantai utara Jawa. Kota ini punya pula Bandara Ahmad Yani, yang melayani pula penerbangan langsung dari Jakarta.
Ada pula di sini, Pelabuhan Tanjung Emas, akses jalur laut terdekat menuju Candi Borobudur dan sekitarnya.
Wisatawan itu rata-rata turun di Pelabuhan Tanjung Emas dan melanjutkan perjalanan darat ke Candi Borobudur. Namun, lanjut riset itu, mereka hanya punya waktu satu hari untuk segera kembali ke pelabuhan dan berlayar lagi.
Untuk semua rencana pengembangan tersebut, anggaran senilai Rp 20 triliun disiapkan. Separuh nilainya berasal dari kas negara dan selebihnya ditawarkan kepada investor.
”Anggaran Rp 20 triliun tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di areal seluas 5.000 hektar di kawasan menuju Candi Borobudur,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam jumpa pers seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (29/1/2016).
Infrastruktur dasar yang akan dibangun, sebut Arief, antara lain jalan, listrik, dan penyediaan air bersih. Rapat tersebut diikuti pula oleh Ganjar, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Menurut Arief, pengelolaan dan pengembangan kawasan Candi Borobudur akan dilakukan secara terintegrasi oleh Badan Otorita Borobudur. Badan ini mencakup pemerintah; PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko; serta masyarakat.
”Masyarakat nantinya berkesempatan memiliki golden share. Mereka bisa memiliki saham tanpa ada kewajiban menyetor,” ujar Arief.
Kalaupun belum tertantang atau berminat untuk kedua hal itu, Anda yang gemar berwisata pun tetap bisa ikut membantu mengenalkan destinasi prioritas Indonesia. Caranya, bagikan saja cerita Anda lewat media sosial.
Dalam setiap unggahan di media sosial, cantumkan tanda pagar (tagar) atau hashtag #ceritadestinasi. Untuk Twitter dan Instagram, sebutkan pula @ceritadestinasi ketika mengunggah cerita atau foto. Cerita panjang Anda bisa pula diunggah di Facebook lewat fan page Cerita Destinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.