Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Borobudur, Tengok Juga Tulip di Dieng...

Kompas.com - 14/11/2016, 21:57 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Kabar baiknya, apa yang diminta kepada Ganjar soal akses langsung ke beragam lokasi wisata di radius destinasi prioritas Candi Borobudur sudah bertambah. Akses untuk menikmati pesona Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya , misalnya, semakin beragam.

Pembenahan infrastruktur gencar dilakukan untuk mendukung destinasi prioritas ini. Bandara,  tak akan lagi hanya mengandalkan Bandara Adisutjipto di Yogyakarta.

Saat ini terus dikebut pembangunan bandara di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lalu, Bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah, juga sudah dinyatakan menjadi hub kawasan selatan untuk rute penerbangan salah satu maskapai nasional.

Ada lagi. Jalur kereta yang menghubungkan tiga bandara tersebut juga akan diaktifkan kembali, menyambung rute yang sudah ada dari Jakarta ke Surabaya. Rencananya, akan ada pula aktivasi jalur kereta dari Yogyakarta ke Magelang.

"Jalur kereta itu kan sangat baik kalau dikoneksikan dengan jalan kereta yang ada, Jakarta-Yogyakarta-Solo-Surabaya. Jadi bisa dibayangkan nanti orang dari Jakarta mau ke Borobudur bisa langsung," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (10/11/2016).

Budi berkeyakinan, rencana ini akan mewujudkan transportasi terintegrasi, cepat, dan efisien, untuk mendukung pengembangan destinasi prioritas Candi Borobudur dan kawasan di sekitarnya.

Masyarakat bisa punya saham

Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan, upaya memperluas akses menuju destinasi prioritas ini akan menghadirkan pula rencana pembangunan jalan tol dan pembenahan jalan nasional.

Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Konstruksi Jembatan Tuntang sepanjang 370 meter yang merupakan bagian dari Seksi 3 Tol Semarang-Solo yang menghubungkan ruas Bawen-Salatiga, Selasa (26/4/2016).

"Ini masih akan kami kaji dulu apakah butuh jalan tol (sampai ke Borobudur) atau cukup jalan nasional saja. Untuk jalan tol sudah ada Jalan Tol Cileunyi-Cilacap-Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen yang harus disinkronkan," tutur Basuki.

(Baca juga: Jalur Kereta dan Jalan Dikembangkan untuk Akses ke Borobudur)

Transportasi darat dari arah Semarang, bagaimana pun tak bisa dinafikan, setidaknya merujuk pada riset Kementerian Pariwisata. Di situ disebutkan, sebagian pengunjung Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya pun kerap datang melalui Semarang.

Di Semarang ada Stasiun Tawang dan Poncol, yang dilalui kereta api dari Jakarta, lewat jalur pantai utara Jawa. Kota ini punya pula Bandara Ahmad Yani, yang melayani pula penerbangan langsung dari Jakarta.

Ada pula di sini, Pelabuhan Tanjung Emas, akses jalur laut terdekat menuju Candi Borobudur dan sekitarnya.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Turis dari Eropa yang menggunakan kapal pesiar Minerva tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/1/2013). Turis yang berkunjung ke Jawa Tengah diperkirakan meningkat seiring dengan banyaknya kapal pesiar yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas. Pada tahun 2011 terdapat 17 kapal pesiar yang bersandar dan tahun 2013 diperkirakan naik menjadi 26 kapal. Kunjungan singkat selama satu hari untuk berwisata di Borobudur dan Museum Kereta Api Ambarawa.

“Berdasarkan paparan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, setiap dua pekan sekali ada cruise yang singgah ke Pelabuhan Tanjung Emas dengan membawa 1.000-2.000 wisatawan mancanegara,” tulis riset tersebut.

Wisatawan itu rata-rata turun di Pelabuhan Tanjung Emas dan melanjutkan perjalanan darat ke Candi Borobudur. Namun, lanjut riset itu, mereka hanya punya waktu satu hari untuk segera kembali ke pelabuhan dan berlayar lagi. 

Untuk semua rencana pengembangan tersebut, anggaran senilai Rp 20 triliun disiapkan. Separuh nilainya berasal dari kas negara dan selebihnya ditawarkan kepada investor.

”Anggaran Rp 20 triliun tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di areal seluas 5.000 hektar di kawasan menuju Candi Borobudur,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam jumpa pers seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (29/1/2016).

Infrastruktur dasar yang akan dibangun, sebut Arief, antara lain jalan, listrik, dan penyediaan air bersih. Rapat tersebut diikuti pula oleh Ganjar,  Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.

Menurut Arief, pengelolaan dan pengembangan kawasan Candi Borobudur akan dilakukan secara terintegrasi oleh Badan Otorita Borobudur. Badan ini mencakup pemerintah; PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko; serta masyarakat.

”Masyarakat nantinya berkesempatan memiliki golden share. Mereka bisa memiliki saham tanpa ada kewajiban menyetor,” ujar Arief.

Kompas.com/Ika Fitriana Para Biksu dan umat Buddha menerbangkan lampion di pelataran Candi Borobudur, Magelang, dalam rangka perayaan Tri Suci Waisak 2560 BE, Sabtu (21/5/2016) dini hari.

Nah, siapa berani menjawab tantangan Ganjar dan punya saham untuk pengembangan Candi Borobudur dan kawasan di sekitarnya ini?

Kalaupun belum tertantang atau berminat untuk kedua hal itu, Anda yang gemar berwisata pun tetap bisa ikut membantu mengenalkan destinasi prioritas Indonesia. Caranya, bagikan saja cerita Anda lewat media sosial.

Dalam setiap unggahan di media sosial, cantumkan tanda pagar (tagar) atau hashtag #ceritadestinasi. Untuk Twitter dan Instagram, sebutkan pula @ceritadestinasi ketika mengunggah cerita atau foto.  Cerita panjang Anda bisa pula diunggah di Facebook lewat fan page Cerita Destinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com