Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-China Sepakat Tertibkan Pelaku Industri Pariwisata

Kompas.com - 15/11/2016, 22:43 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Administrasi Nasional Pariwisata China (CNTA), sepakat untuk menertibkan pelaku industri pariwisata yang tidak profesional dan merugikan wisatawan.

"Kami setuju untuk di-black list, karena pariwisata adalah bisnis yang berbasis pada layanan, sehingga komitmen dan profesionalitas ekosistem ini menjadi taruhan utama agar bisa berkelanjutan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam pertemuan dengan Ketua CNTA Lin Jinzao serangkaian China International Travel Market (CITM) di Shanghai 11-13 November 2016.

(BACA: Biro Perjalanan China Janji Promosikan Indonesia)

Menurut Menpar, operator perjalanan dan agen perjalanan wisata yang melanggar komitmen dengan pelanggannya harus ditindak tegas. Pelaku industri pariwisata yang tidak profesional akan sangat mengganggu dan merusak masa depan bisnis sektor pariwisata.

CNTA telah melakukan beberapa ketentuan untuk menertibkan pelaku industri pariwisata seperti biro perjalanan wisata yang tidak profesional untuk memberikan kenyamanan kepada turis selama berwisata di China.

KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN Pemandangan di The Bund, salah satu lokasi favorit turis, di Jalan Zhongshan Shanghai, Tiongkok, Minggu (23/8/2015). Selain berfoto, lokasi itu menjadi titik kumpul yang ramai untuk menikmati kota yang bertabur cahaya pada malam hari.
Terkait CITM, Menpar Arief mengatakan, "Pertama kita tentu berterima kasih kepada China karena semakin banyak turisnya yang berkunjung ke Indonesia".

"Saat ini posisinya sudah nomor satu ke Indonesia, menggeser Singapura, Malaysia, Australia, Jepang dan Korea. Tahun 2019 proyeksi kami adalah 20 juta wisman masuk ke Indonesia, dan sekitar 50 persennya atau 10 juta di antaranya berasal dari China," katanya.

Terkait itu, kerja sama pariwisata dengan China menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Kemenpar juga akan semakin fokus kepada promosi 'Great China' yaitu China, Hongkong dan Taiwan.

(BACA: Garap Turis China dan India, Indonesia Perlu Penerbangan Langsung)

Pada kesempatan tersebut Menpar kembali menekankan program penguatan konektivitas melalui penerbangan langsung yang terus dikembangkan.

Penerbangan langsung dari China ke Indonesia saat ini masih teramat minim, rata-rata 37 persen, jauh dibandingkan Singapura, Malaysia apalagi Thailand yang sudah berada di atas 80 persen.

ARSIP KOMPAS TV Pulau Kemaro di Palembang, Sumatera Selatan.
Menpar juga kembali mengundang investor China untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata.

"Kami undang investor China yang bergerak di sektor pariwisata untuk menanamkan modal ke Indonesia, yang punya atraksi berbasis alam, budaya dan buatan yang sedang berkembang. Saatnya kini untuk investasi jangka panjang di bidang pariwisata," katanya.

Dalam CITM 2016 Indonesia mempromosikan sepuluh destinasi unggulan antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar), dengan menampilkan Candi Borobudur dan Raja Ampat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com