Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakatobi, Keseimbangan Daratan dan Lautan

Kompas.com - 18/11/2016, 09:21 WIB

Leggo paka koada. Kalimat ”lenggang (kami melenggang, berjalan) dan kami tidak meminjam (pakaian dan seluruh yang dikenakan atau dipergunakan),” yang dapat ditafsirkan sebagai sebuah kebanggaan personal diteriakkan sepanjang jalan.

Wisata budaya

Perjalanan kami lalu berlanjut lagi ke Desa Liya Togo di Kecamatan Wangiwangi Selatan. Ini artinya kami harus berlayar lagi dari Pulau Kaledupa ke Pulau Wangiwangi.

Namun, Liya Togo memang layak disambangi. Keberadaan sejumlah situs cagar budaya, seperti Benteng Liya dengan fisik berupa tumpukan batu karang yang direkatkan dengan campuran kapur dan putih telur, menjadi daya tariknya.

Selain itu, terdapat Masjid Mubarok. Muhamad Riadi, yang merupakan Sekretaris Kepo’oli atau kelompok Pengelola Pariwisata Liya Togo, mengatakan, masjid tersebut dibangun pada 1546 dan merupakan yang pertama di Wakatobi.

Sebuah struktur panggung seperti rumah berdiri di sisi timur, melengkapi benteng yang berada di sisi selatan dan masjid di sisi barat. Itu adalah tempat musyawarah adat (baruga).

Di desa ini kita bisa mendengar kisah tentang pemimpin masyarakat (miantu) yang dipilih bukan atas dasar garis keturunan. Syaratnya yang terutama adalah kekuatan fisik dan kecerdasan dalam berstrategi guna menghadapi ancaman.

Salah satu cara untuk menyaring orang-orang dengan kualifikasi seperti itu ada pada permainan poseppa yang merupakan aktivitas baku sepak. Praktiknya, para pemain berpasangan dan saling beradu sepak satu sama lain.

Kesan sebagai daerah yang relatif kering dan gersang tidak terelakkan menyusul bebatuan karang yang meliputi desa tersebut. Perkebunan warga yang ditanami delima, singkong, srikaya, mangga, dan nangka juga berada di lahan bebatuan tersebut.

Untuk menanaminya, warga perlu mencari celah-celah kecil di antara bebatuan sebagai tempat tumbuhnya bibit tanaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com