Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum 1.000 Moko bagi Generasi Muda Alor

Kompas.com - 21/11/2016, 13:42 WIB

Secara fisik moko berbentuk seperti drum setinggi 80-120 sentimeter, tetapi bagian tengah agak mengecil dengan diameter lubang atas dan bawah sama, yakni 40-70 sentimeter. Moko terbuat dari tembaga.

Untuk jenis moko dengan diameter 50-100 meter dan tinggi 50 -250 cm, masyarakat Alor menyebutnya nekara. Nekara ini jarang dibawa-bawa dan jarang pula dipakai sebagai mas kawin.

Pada batang moko terdapat hiasan atau ukiran menyerupai zaman kebudayaan Dongson, kebudayaan yang berkembang pada zaman perunggu di Vietnam utara. Ada beberapa macam moko, yakni moko nekara, pung, aimala, dan moko habartur.

Moko nekara ditemukan pertama kali pada 1972 oleh J Balol, warga Desa Alaang Kecamatan Alor Barat Laut. Nekara dijadikan sebagai mesbah, tempat memberi sesajen kepada leluhur bagi satu kelompok suku tertentu di Alor.

Pemerhati masalah moko yang juga warga Alor, Arfah Daud (56), mengatakan, moko dikenal di Alor sejak abad ke-14 dan digunakan sebagai alat tukar menukar (barter).

Pada abad ke-17, moko dimanfaatkan sebagai alat musik tradisional dan mas kawin. Namun, pada abad ke-19, moko lebih banyak dipakai sebagai mas kawin.

Harga moko berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta per buah, sedangkan nekara Rp 5 juta-Rp 15 juta per buah. Di Alor terdapat enam pedagang moko dan nekara. Mereka memiliki moko hingga ribuan buah yang tersimpan di rumah masing-masing.

Bahkan, moko-moko itu diberi sesajen pada bulan tertentu dengan keyakinan bahwa nenek moyang tetap tinggal di dalam moko warisan itu serta tetap menjaga dan melindungi seluruh isi rumah.

Kolektor moko, Elia Tapaha (64), mengatakan, pada zaman dahulu, moko digunakan sebagai alat musik tradisional karena bentuknya mirip gendang. Namun, kemudian moko digunakan sebagai mas kawin untuk meminang anak gadis.

Status sosial

Untuk meminang seorang gadis Alor, keluarga si pemuda harus menyediakan 2-10 moko, bergantung pada status sosial orangtua si gadis. Jika si gadis itu dari keturunan bangsawan, dibutuhkan 5-10 moko. Namun, jika dia masyarakat biasa, butuh 2-4 moko untuk mas kawin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com