Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Banyumas "Berguru" soal Pariwisata ke Belitung

Kompas.com - 22/11/2016, 05:29 WIB

"Mungkin cuma di sini, Kantor Disbudpar menjadi obyek wisata," ujarnya.

Helly Tjandra mengatakan keberadaan OWUN sama sekali mengganggu aktivitas di Kantor Disbudpar Beltim.

"Kami bukan kantor dinas yang berfungsi memberikan pelayanan seperti Disdukcapil. Namun, kami memosisikan diri sebagai pelayan yang siap melayani wisatawan," katanya.

Saat mengunjungi Rumah Adat Belitong di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, rombongan Pemkab Banyumas juga terkesima dengan bangunan tradisional yang di dalamnya memajang berbagai foto cagar budaya dan suasana Belitung masa lalu serta menampilkan berbagai hasil kerajinan masyarakat Belitung.

Selain itu, rombongan Pemkab Banyumas juga berkesempatan untuk mempraktekkan tata cara makan sesuai adat Belitung, yakni "bedulang" di mana dalam satu nampan terdapat sayur dan lauk untuk dimakan berempat dan sebelum mulai makan, yang muda harus melayani yang tua lebih dahulu.

Dalam dialog di Rumah Adat, rombongan Pemkab Banyumas mendapat penjelasan mengenai pengelolaan cagar budaya dan pariwisata Kabupaten Belitung yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Paryanto, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Susanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hiburan Disparekraf Sugianto, serta Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas P dan K Alwan Hadi.

Implementasi

Menurut jurnalis yang mengikuti kunjungan Pemkab Banyumas ke Pulau Belitung, Saladin Ayubbi, banyak hal yang dilakukan oleh Kabupaten Belitung maupun Beltim dapat diimplementasikan di Banyumas.

"Salah satunya menjadikan Kantor Dinporabudpar Banyumas sebagai obyek wisata seperti yang dilakukan Disbudpar Beltim dengan OWUN-nya. Mencontoh hal yang bagus kan tidak masalah," katanya.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Warung Kopi Kong Djie yang terletak di persimpangan jalan Siburik Barat dan Jalan Kemuning, Tanjung Pandan, Belitung.
Kendati demikian, dia menyarankan dalam pembuatan objek wisata wisata di Kantor Dinporabudpar Banyumas agar dibuat lebih menarik sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

"Apalagi, Kantor Dinporabudpar Banyumas berdekatan dengan sejumlah hotel dan berseberangan jalan dengan GOR Satria, Purwokerto," kata Saladin.

Kepala Dinporabudpar Banyumas Muntorichin mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya mengimplementasikan beberapa hal dari hasil kunjungan ke Pulau Belitung seperti pembangunan obyek wisata di Kantor Dinporabudpar Banyumas dan Museum Banyumas yang diinspirasi dari Rumah Adat Belitung.

Menurut Muntorichin, hal itu disebabkan Kabupaten Banyumas memiliki lebih banyak destinasi wisata jika dibandingkan dengan Belitung dan Beltim.

"Hal itu tidak mengecilkan arti kita studi banding ke Belitung karena dalam hal tata kelola, Banyumas lebih tertib dan rapi. Akan tetapi, di Belitung ada obyek yang menarik sehingga perlu kita tiru," katanya.

Ia mengaku akan mengusulkan ke Pemkab Banyumas untuk membangun obyek wisata semacam Rumah Adat Belitung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com