Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiwo Wali di NTT, Air Terjun Raja

Kompas.com - 27/11/2016, 08:10 WIB

Tumbuh suburnya peradaban Islam di Bima terkait dengan adanya hubungan-hubungan kekerabatan, diplomatik dan perdagangan antara kesultanan dan kesultanan-kesultanan Islam lain di Kepulauan Nusantara, termasuk dengan kesultanan-kesultanan di Sulawesi Selatan. Konon, pada abad ke-16, Bima sudah menjadi salah satu pelabuhan dagang yang ramai di wilayah timur Nusantara.

Kalau begitu, bukan tak mungkin di antara para pedagang Demak yang datang ke Bima untuk sekalian menyebarkan Islam itu ada juga para pembantu Sunan Kudus atau sunan lainnya dalam jajaran Wali Sanga (Kompas, 13 Desember 2013).

Bukan tak mungkin juga kalau nama wali ada hubungannya dengan Wali Sanga. Meski demikian, belum ada satu literatur yang menyebut air terjun itu dan fakta di baliknya.

Minim perhatian

Manggarai memiliki begitu banyak obyek wisata yang dikenal sampai ke penjuru dunia, antara lain spider web atau sawah berbentuk seperti sarang laba-laba di Kecamatan Wae Ri’i lalu ada Wae Rebo atau yang dikenal dengan negeri di atas awan.

Wae Rebo merupakan perkampungan asli Manggarai dengan rumah adat asli Manggarai masih bertahan sampai sekarang.

”Di Manggarai masih banyak obyek wisata yang belum dikelola. Kalaupun belum bisa dikelola sebagai obyek, minimal infrastruktur atau akses ke tempat itu harus lebih baik,” kata Ketua Komodo Watch dan pramuwisata asal Manggarai, Alfonsus Basri.

Menurut Alfons, selain infrastruktur yang belum memadai untuk mendukung lokasi wisata, promosi yang dilakukan juga sangat minim. ”Obyek wisata itu sudah dibuat daftar di dinas pariwisata setiap kabupaten, tetapi hanya sebatas itu belum ada penataan yang baik,” tambah Alfons.

Indonesia bagian timur memang memiliki banyak panorama menarik. Jika terus ditinggalkan dan dibiarkan, tempat-tempat tersebut akan kehilangan daya tariknya. Tiwu Wali, air terjun raja yang menyembunyikan mitos dan sejarah, seakan berteriak untuk dikunjungi.

”Saya akan kembali lagi ke sini,” tulis Audax dalam akun media sosialnya. (Dionisius Reynaldo Triwibowo)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 November 2016, di halaman 23 dengan judul "Tiwo Wali di NTT, Air Terjun Raja"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com