Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2016, 10:02 WIB
|
EditorSri Anindiati Nursastri

Khusus di Pos Layang-Layang, terdapat beberapa kamar yang bisa digunakan untuk keadaan darurat. Pasalnya, jika terjadi keadaan darurat, jarak untuk kembali ke Timpohon atau ke Laban Rata terpaut sekitar 2-3 kilometer dari Pos Sayat-Sayat.

Ketiga, pihak Taman Nasional Kinabalu membatasi pendaki yang ingin menuju puncak Kinabalu. Setiap pendaki wajib mencapai Pos Sayat-Sayat sebelum pukul 05.00 waktu setempat.

“Kalau tidak sampai jam lima pagi, pendaki nanti diminta turun lagi ke penginapan Laban Rata,” jelasnya.

Pos Sayat-Sayat berketinggian 3.668 mdpl. Sedangkan penginapan Laban Rata berada di ketinggian 3.273 mdpl.

Kemudian, petugas gunung di Gunung Kinabalu terpantau selalu bersiaga di beberapa pos pendakian. Mereka bersiaga di Pos Layang-Layang dan Panar Laban.

“Petugas gunung menjaga di pos-pos tersebut untuk registrasi pendaki yang lewat melalui pemandu wisata,” jelas Bobby.

Penanda berupa kartu (name tag) bagi setiap pendaki gunung juga diberikan sebelum mendaki. Penanda tersebut berisi urutan kelompok dan nama pendaki.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki menuju Sayat-Sayat Check Point setelah mencapai puncak Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia, Selasa (22/11/2016). Kini, pasca gempa Gunung Kinabalu pada Juli 2015, pendaki tak perlu berjalan di pinggir tebing gunung untuk menuju Sayat-Sayat Check Point.
Bobby mengatakan setiap pendaki harus menggunakan name tag tersebut selama mendaki gunung. Jika kehilangan name tag, lanjut Bobby, pendaki tak bisa melanjutkan pendakian ke puncak.

Dari segi pengaturan porter atau pembawa barang, pengelola Gunung Kinabalu menerapkan aturan harga per kilogram. Bobby menyebutkan setiap kilogram barang yang dibawa akan dikenakan biaya 13 Ringgit (Rp 40.000).

Dari segi jalur pendakian, pengelola Gunung Kinabalu membuat tangga dan pengaman berupa tali. Dari pos pendakian Timpohon menuju Layang-Layang dan Pos Panar Laban menuju Sayat-Sayat, pendaki akan bertemu jalur tangga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Jalan Jalan
4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

Jalan Jalan
Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Travel Update
Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Travel Update
Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Travel Tips
Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Travel Update
7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

Jalan Jalan
Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Travel Update
Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Travel Update
Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di  Belitung

Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di Belitung

Jalan Jalan
Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Travel Update
INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+