Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNBNW Lokasi Paling Eksotis Pemotretan Satwa Liar

Kompas.com - 05/12/2016, 13:18 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

Ruri Irawan yang pengusaha ekspedisi ini menggandrungi fotografi satwa liar tertular temannya, ia serng “diculik” dibawa ke hutan atau kebun-kebun warga. Di sinilah kemudian ia jatuh cinta.

“Ada kuskus yang lebih kecil, namanya Dwarf Cuscus atau Stigocuscus celebensis, ini satwa nocturnal yang aktif pada alam hari,” kata Iwan Hunowu, Program Manager Wildlife Conservation Society (WCS) Wilayah Sulawesi.

Tidak banyak informasi terkait Dwarf Cuscus ini. Namun jika beruntung dapat mengabadikannya merupakan prestasi tersendiri. Dwarf Cuscus adalah kusksu kerdil spesies marsupial (hewan berkantung). Kuskus Kerdil ini juga termasuk hewan endemik Sulawesi.

Sebagai kawasan konservasi, untuk masuk ke hutan ini diperlukan izin dari Balai TNBNW. Tidak susah untuk mengurus izin yang akan masuk lama atau sekadar ingin motret.

Menurut Ayu Diah Lestari, penyuluh di Balai TNBNW, karcis masuk hanya Rp 5.000 per orang per hari. Jika ada pengamatan dikenakan tambahan biaya Rp 10.000 per kegiatan.

“Jika ingin melakukan penelitian harus ada Simaksi atau Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi, cukup Rp 100 ribu untuk waktu kurang dari 1 bulan. Kalau 1 sampai 3 bulan Rp 150 ribu,” kata Ayu Diah Lestari.

Bagi yang belum pernah ke TNBNW tidak perlu berkecil hati, masyarakat Desa Tulabolo, desa terakhir yang berbatasan dengan kawasan konservasi ini siap untuk menjadi pemandu. Seperti yang dilakukan oleh Guspan Wadipalapa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com