Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Kuwung, Bingkai Kerukunan Etnis di Banyuwangi

Kompas.com - 05/12/2016, 17:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Kuwung 2016, Sabtu (3/12/2016), yang mengambil tema Kembang Setaman Bumi Blambangan.

Pada festival yang digelar tersebut ditampilkan tradisi dan budaya lima etnis yang hidup berdampingan di Banyuwangi yaitu Tionghoa, Jawa Mataraman, Madura, Manda dan Using, suku asli Banyuwangi.

(BACA: Jolang, Tradisi Pengantin Using Banyuwangi yang Terlupakan)

Acara diawali dengan tradisi Saulak pada pengantin khas Mandar yang tinggal di wilayah pesisir. Calon pengantin perempuan didoakan oleh tokoh adat Mandar lalu diarak dengan rombongan ibu-ibu yang membawa seserahan dilengkapi dengan pernak-pernik pernikahan khas Mandar.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Etnis Using menampilkan tradisi Seblang, upacara bersih desa yang masih dilestarikan hingga saat ini pada Festival Kuwung 2016 di Banyuwangi, Jatim, Sabtu (3/12/2016).
Selanjutnya suku yang tampil adalah Jawa Mataraman yang menampilkan fragmen yang berjudul Cungkup Tapanrejo yang mengisahkan babat alas warga Jawa dalam memulai kehidupan baru di Desa Tapan Banyuwangi.

Suku Using menampilkan Sarine Kembang Bakung yang mengisahkan masyarakat desa yang setia melestarikan budaya adat using, yaitu Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan di Kecamatan Glagah. Kedua ritual bersih desa tersebut masih dilestarikan warga setempat hingga sekarang.

Sementara itu pawai etnis Madura tampil dengan pakaian khas daerahnya dan menarikan Tari Topeng dan fragmen yang mengisahkan mata pencarian mereka sebagai petani kakao di Desa Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Upacara Melasti dari etnis Bali ditampilkan pada Festival Kuwung 2016 di Banyuwangi, Sabtu (3/12/2016).
Etnis Tionghoa juga memeriahkan acara dengan menampilkan fragmen bertema Liong harmoni Tionghoa. Mereka menampilkan berbagai tarian dengan kostum khasnya. Suasana semakin meriah dengan penampilan Barongsai.

Yang terakhir adalah etnis Bali yang menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangen serta membawa Ogoh-ogoh yang ditandu oleh banyak orang dan menjadi ciri khas perayaan Nyepi umat Hindu.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat membuka acara mengatakan pada tahun 2016, Banyuwangi Festival menghadirkan 53 agenda sepanjang tahun yang salah satunya adalah Festival Kuwung yang sudah cukup lama diselenggarakan setiap bulan Desember bebarengan dengan Hari Jadi Kota Banyuwangi.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Pengantin menggunakan pakaian khas Mandar. Mereka menampilkan upacara saulak pada Festival Kuwung 2016 di Banyuwangi, Sabtu (3/12/2016).
"Festival ini sudah lama bahkan sebelum saya jadi bupati tapi kita poles sedikit tampilannya salah satunya adalah ditampilkan pada malam hari," jelasnya.

Selain itu Anas menjelaskan kegiatan ini bukan sekadar cara untuk menarik wisatawan tapi sebagai pesta rakyat sekaligus memberikan panggung bagi anak-anak Banyuwangi untuk menampilkan kreativitas bakat dan potensinya kepada dunia luar.

"Anak-anak semakin percaya diri saat tampil dan juga mereka bisa belajar keberagaman dan pentingnya kerukunan. Seperti malam ini akhirnya mereka tahu dan memahami masing-masing tradisi di etnis yang ada di Banyuwangi. Kami tidak akan berhenti untuk terus membangun daerah termasuk dengan menggelar festival bukan hanya seni dan budaya tapi juga festival yang mengangkat potensi lokal daerah," jelas Anas.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Penari perwakilan dari Bogor saat tampil di Festival Kuwung 2016 di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/12/2016).
Selain penampilan dari lima etnis yang ada di Banyuwangi, Festival Kuwung juga dimeriahkan oleh penampilan defile perwakilan dari beberapa kota yaitu Bogor, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Sleman, Kota Probolinggo serta Sumbawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com