TOKYO, KOMPAS.com - Jepang merupakan salah satu destinasi wisata yang diincar wisatawan Indonesia. Banyak tempat-tempat menarik untuk dikunjungi di Jepang berdasarkan musim.
Saat musim dingin, mulai Desember sampai Februari, obyek wisata penuh salju jadi incaran wisatawan. Resort-resort ski selalu dipenuhi wisatawan. Apalagi saat bunga sakura bermekaran pada akhir April seraya menyaksikan Gunung Fuji merupakan suatu pemandangan yang menarik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Salah satu transportasi paling hemat untuk berwisata di Jepang adalah dengan menggunakan kereta api. Seperti Tokyo Rail Days sebagai brand perjalanan wisata memperkenalkan tempat wisata dengan kereta api kepada wisatawan Indonesia mulai dari Tokyo menuju seluruh kota-kota di wilayah Kanto.
(BACA: Gunung Fuji, Pesonamu Menyihir Wisatawan)
"Untuk paket Kanto Buffet, wisatawan bisa membeli paket perjalanan yang merupakan gabungan antara tiket kereta api JR Tokyo Wide Pass selama 3 hari dan obyek wisata di wilayah Kanto. Setiap ganti kereta, wisatawan tinggal menunjukkan kartu ini kepada petugas dan tidak perlu lagi membeli tiket kereta," katanya kepada KompasTravel saat tiba di Bandara Narita, Tokyo, Selasa (29/11/2016).
Bagi wisatawan yang pertama kali ke Jepang dan berwisata dengan kereta api, ada baiknya menyimak tips berkereta api di negeri matahari terbit yang dipaparkan Antonius Prima Setyawan, selaku Tour Coordinator Wendy Tour, ketika menemani KompasTravel dan empat travel agent di Indonesia yang diundang Tokyo Rail Days dalam program famtrip ke Jepang untuk memperkenalkan paket wisata 'Kanto Buffet' akhir November 2016.
Begitu mendapatkan tiket kereta api, di sana sudah tertera kereta yang digunakan, waktu keberangkatan, waktu tiba, jalur kereta, nomor gerbong dan nomor tempat duduk. Perhatikan baik-baik informasi tersebut. Dari sinilah, Anda mulai perjalanan di stasiun kereta api.
2. Stasiun KA selalu Ramai
Untuk mengantisipasi agar tidak ketinggalan kereta, pastikan jam ketibaan Anda di stasiun KA. Rata-rata stasiun besar di jepang, seperti Stasiun KA Tokyo selalu ramai pada jam-jam sibuk seperti jam berangkat kerja dan pulang kerja.
Lalu lalang penumpang yang bercirikan jalan cepat, buru-buru tergambar saat Anda memasuki stasiun KA. Di Jepang, penumpang terlihat selalu tergesa-gesa, berjalan cepat dan tak ada waktu untuk mengobrol satu sama lain. Semua diburu waktu.
Setiap stasiun besar di Jepang selalu memiliki eskalator untuk memudahkan penumpang naik atau turun dari satu lantai ke lantai berikutnya.
Menurut Prima, begitu berada di eskalator, kalau tidak buru-buru, berdirilah di sebelah kiri. Bila membawa koper, maka letakkan koper tersebut di depan Anda. Biasanya jarak antar orang di eskalator tidak terlalu berdekatan, sehingga masih ada satu pijakan untuk koper.
"Jalur kanan biasanya dilalui oleh orang-orang yang buru-buru, sehingga tidak mengganggu pengguna eskalator lainnya," kata laki-laki asli Yogyakarta yang sudah 4 tahun tinggal bersama istri dan 2 anaknya di Jepang ini.
Dalam tiket kereta, selalu tercantum jam berangkat dan jam tiba. Rata-rata kereta di Jepang selalu tepat waktu. "Jarang ada kereta terlambat di sini," kata Prima.
Untuk itu, penumpang agar senantiasa sudah siap di jalur kereta paling tidak 5-10 menit sebelumnya.
5. Memasuki Kereta
Bersiaplah di jalur kereta sesuai tiket. Begitu kereta tiba dan pintu terbuka, maka berilah kesempatan bagi penumpang dalam kereta untuk keluar lebih dahulu. Setelah penumpang keluar, maka giliran Anda memasuki kereta.
6. Jangan Berisik
Pengguna kereta di Jepang hampir jarang menemukan penumpang yang bicara keras-keras terhadap sesama penumpang alias ngobrol. Demikian juga sangat jarang mendengar dering suara handphone di dalam gerbong. Disarankan untuk di-silence.
Selama dalam kereta, rata-rata penumpang malah asyik bermain dengan hpnya. Entah untuk membaca berita atau chatting dengan sesama teman. Semua sibuk sendiri-sendiri.
Jam operasi kereta di Jepang mulai pada jam 5 pagi dan berakhir pada pukul 12 malam.
8. Aman
Penumpang dijamin merasa aman selama berada dalam kereta atau di stasiun. Meskipun sudah jam 11 malam, penumpang kereta terutama penumpang perempuan tak sedikit pun merasa khawatir berada di stasiun saat-saat stasiun sepi penumpang.
Setiap penumpang asing yang menggunakan transportasi umum di Jepang sudah diberikan selebaran jika menemukan sesuatu yang mencurigakan bisa melaporkan hal tersebeut ke petugas yang ada di dekatnya.
Di setiap stasiun di Jepang selalu tersedia toko atau restoran yang memberikan kemudaha penumpang untuk membeli sesuatu. Demikian juga selalu tersedia toko-toko yang menjual makanan yang di Jepang biasa disebut "eki bento" atau "bento" atau nasi kotak.
"Ini biasanya dibutuhkan oleh penummpang yang hendak ke luar kota. Mereka membeli makanan untuk nanti disantap di dalam kereta. Harga makanan bervariasi antara 350 yen sampai di atas 1.000 yen," kata Prima.
10. Toilet
Begitu anda duduk di dalam gerbong, perhatikan juga keberadaan toilet. Pasalnya tidak semua gerbong di kereta api memiliki toilet. Biasanya dua gerbong memiliki satu toilet.
Setiap gerbong kereta, terutama di bagian belakang terdapat tempat penyimpanan koper atau barang bawaan berukuran besar. Kalau cuma sebatas tas ransel bisa dibawa ke tempat duduk atau diletakkan di tempat bagasi di atas tempat duduk.
Di tempat penyimpanan koper ini disediakan juga kunci (locker) demi keamanan koper Anda. Ini hanya untuk berjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tertukar dan sebagainya. Kecil kemungkinan koper Anda hilang di kereta.
Fasilitas wifi sangat dibutuhkan penumpang kereta api. Bila Anda menggunakan kereta Shinkansen, penumpang akan dimanjakan dengan fasilitas wifi. Wisatawan Indonesia tentunya sangat menyukai hal ini.
Info mengenai wifi tersebut tersedia di belakang kursi yang ada di depan Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.