MENDENGAR nama Kusatsu Onsen, terbayanglah akan orang-orang yang berkumpul dan berendam air panas di Jepang. Di negara Jepang, berendam dengan air panas sudah merupakan tradisi sejak lama.
Tradisi berendam dalam satu kolam merupakan hal lumrah di negeri sakura ini.
Wilayah Jepang dengan keberadaan gunung apinya menjadikan sumber air panas banyak ditemukan di negara ini.
Ada sekitar 3.000 sumber air panas di Jepang. Kalau Indonesia, kita memiliki Ciater, maka di Jepang sumber air panas ini dijadikan obyek wisata dan jadi incaran turis.
(BACA: Tips Naik Kereta Api di Jepang)
Kamis (1/12/2016), KompasTravel dan empat travel agent: Dwidaya Tour, Panorama Tour, Golden Rama Tour, dan SMI Indonesia diundang Tokyo Rail Days dalam program famtrip ke Jepang untuk memperkenalkan paket wisata 'Kanto Buffet'.
Kamis pagi, usai check out dari Hotel Metropolitan Marunouchi Tokyo, hanya berjalan 3 menit rombongan sudah memasuki Stasiun KA Tokyo.
"Sebelum melanjutkan perjalanan, silakan memesan makanan terlebih dahulu. Nanti bisa disantap di dalam kereta," kata Antonius Prima Setyawan, selaku Tour Coordinator Wendy Tour, yang menemani rombongan selama famtrip di Jepang.
Pilihan makanan bervariasi. Anda tinggal pilih sesuai selera. Harga eki bento atau nasi kotak ini bervariasi, mulai 600 yen (Rp 69.000) sampai 1.200 yen (Rp 138.000).
Pukul 09.25 rombongan famtrip tiba di Stasiun Ueno. Kami berganti kereta menuju Stasiun Naganohara Kusatsuguchi. Pukul 10.00 kereta meninggalkan Stasiun Ueno.
"Lama perjalanan sekitar 2,5 jam," kata Asami.
Selama perjalanan, kereta di Jepang yang rata-rata kelihatan bersih dan terawat ini mulai meninggalkan panorama perkotaan dan memasuki suasana pedesaan.
Satu jam meninggalkan Stasiun Ueno, nasi kotak khas Jepang mulai dibuka. Sambil bersantap, tatapan mata tak henti-hentinya memandang keluar jendela kereta. Bukit-bukit hijau dan tanaman sayur mayur warga sepanjang rel kereta begitu mendominasi.
Tanpa terasa 2,5 jam perjalanan berlalu. Pukul 12.25 kereta mengurangi laju kecepatannya karena mendekati Stasiun Naganohara Kusatsuguchi.
Turun dari kereta, kami segera menaiki Bus Kanto yang telah siap menunggu di stasiun. Inilah nyamannya berwisata di wilayah Kanto menggunakan JR Tokyo Wide Pass. Tiket kereta jadi satu dengan tiket bus. Wisatawan tak perlu repot-repot lagi membeli tiket bus.
Pukul 12.40 bus bergerak menuju Kusatsu Onsen yang berjarak 13 kilometer dari Stasiun Naganohara Kusatsuguchi. Selama perjalanan, bus melaju di perbukitan dengan pohon-pohon rindang di kiri-kanan jalan.
Pukul 13.05 bus tiba di terminal bus Kusatsu Onsen. Turun dari bus, setiap penumpang menyerahkan tiket bus kepada sopir bus yang murah senyum ini.
Selain menjual tiket serta memiliki ruang tunggu, terminal bus Kusatsu Onsen juga memiliki perpustakaan di lantai dua. Sambil menunggu jadwal keberangkatan bus, penumpang bisa melihat-lihat koleksi buku di perpustakaan ini.
Yubatake
Kusatsu Onsen berada di kota Kusatsu. Lokasinya di kaki Gunung Shirane pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menjelang musim dingin seperti bulan November-Februari, Kusatsu Onsen sangat ramai dikunjungi wisatawan karena sangat cocok saat dingin-dingin seperti ini untuk berendam di air panas.
Tak heran jika wisatawan menyukai berendam di Kusatsu karena dipercaya menyembuhkan berbagai penyakit.
Memasuki kota Kusatsu bau belerang begitu menyengat di hidung. Ternyata di tengah-tengah kota Kusatsu terdapat "Yubatake" yang dikenal sebagai kolam air panas yang menjadi simbol Kusatsu Onsen. Yubatake ini mampu menampung 4.000 liter air panas.
Air panas tersebut mengalir ke Yubatake melalui saluran air yang terbuat dari kayu dan bermuara di kolam penampungan.
Bahkan setiap restoran menyediakan kolam sendiri untuk tamunya guna merendam kaki di air panas sambil menyeruput kopi. Nikmatnya...
Menurut Prima, tidak ada rebutan air panas oleh hotel atau resort yang ada. Pembagian air panas dilakukan secara adil dan tidak dipungut biaya. Biaya biasanya dipungut pemerintah melalui pajak yang dibayarkan pihak hotel, resor atau restoran.
Menjelang malam, apalagi ketika musim dingin, uap panas air belerang memenuhi udara malam di Kusatsu.
Sungguh pemandangan yang menakjubkan, merasakan dinginnya malam, bau belerang, uap air panas bersatu dengan cahaya lampu kota Kusatsu.
Di Kusatsu Onsen, selain berendam di air panas, wisatawan juga bisa menyaksikan pertunjukan Yumomi. Yumomi adalah sebuah tradisi yang dilakukan kaum perempuan di Jepang untuk menurunkan suhu air panas yang mencapai 51 hingga 95 derajat Celcius itu.
Melalui pertunjukan Yumomi, yakni dengan memasukkan papan ke kolam air panas dan membolak-balik papan tersebut sambil bernyanyi, tradisi ini dipercaya bisa mengurangi panas air sehingga layak dipakai untuk berendam. Penonton pun diajak untuk turur mencoba dan merasakan sendiri tradisi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.