Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Korakuen, Taman Paling Cantik di Jepang

Kompas.com - 15/12/2016, 09:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

OKAYAMA, KOMPAS.com - Indah dan menenangkan. Hilang semua penat. Begitulah kesan pertama ketika mengunjungi Taman Korakuen di Okayama, Jepang.

Taman Korakuen adalah salah satu dari tiga taman yang dianggap paling cantik di Jepang.

Taman Korakuen memang pantas mendapat gelar tersebut. Semua ditata dengan sangat baik hingga mampu menghipnotis pengunjung.

Taman yang berlatar belakang Kastil Okayama itu merupakan peninggalan sejarah yang mulai dibangun pada 1687.

(BACA: Melihat Megahnya "U-jo", Kastil Gagak di Okayama)

Taman itu dibangun atas perintah Ikeda Tsunemasa, penguasa daerah Okayama. Butuh waktu 13 tahun untuk merampungkan pembangunan taman.

Ketika itu, Karakuen digunakan untuk menghibur tamu-tamu spesial. Pada hari tertentu, masyarakat umum diizinkan mengunjungi taman.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Taman Korakuen di Okayama, Jepang.
Pada 1884, Taman Korakuen diberikan kepada Pemerintah Okayama yang kemudian dibuka untuk umum.

Namun, taman itu sempat rusak akibat banjir pada 1934 dan terkena bom oleh tentara sekutu saat Perang Dunia II tahun 1945. Ketika itu, kastil Okayama yang letaknya berseberangan taman juga terbakar.

Taman tersebut kemudian direstorasi dengan merujuk pada rancangan asli Ikeda Tsunemasa.

(BACA: Menikmati "Sunset" di Pegunungan Washuzan...)

Di dalam taman seluas 13 hektare itu ada beberapa rumah tradisonal Jepang berbagai ukuran dengan atap jerami. Sebagian bangunan tersebut dipakai untuk menikmati teh yang dapat disewa pengunjung.

Salah satu rumah yang dinamakan Renchi-ken, merupakan tempat favorit bagi Ikeda Tsunamasa untuk bersantai menikmati teh. Di depan rumah itu terdapat aliran sungai kecil.

Ikeda Tsunemasa, yang tinggal di Puri Okayama biasanya datang ke taman untuk menikmati makan pagi.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Taman Korakuen di Okayama, Jepang.
Satu hal daya tarik dari taman ini adalah pohon sakura. Pada musim semi, terutama ketika liburan, Taman Korakuen biasanya diserbu pengunjung.

Taman disulap menjadi area kegiatan hanami. Mereka berkumpul sambil menggelar tikar untuk menikmati bunga sakura bersemi.

Selain sakura, ada pula jenis pohon lainnya di antaranya kersen, mapel dan prem. Pada tiga musim lainnya di Jepang, yakni musim panas, gugur dan dingin, pohon-pohon di Karakuen akan menampakkan keindahan yang berbeda.

Tak hanya berbagai jenis pohon dengan daun berwarna-warni, pengunjung bisa menikmati lanskap danau. Ada tiga danau yang di atasnya melintas jembatan.

Salah satu danau berukuran besar. Di tengah danau itu dibuat tiga daratan kecil.

Banyak ikan, salah satunya jenis koi berbagai warna, berenang bebas di air danau yang jernih. Pengunjung bisa memberi makan ikan di pinggir danau.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Taman Korakuen di Okayama, Jepang.
Ketika ada pengunjung yang memberi makan, puluhan ikan akan berkumpul mendekati. Pakan yang dilempar ke air akan langsung disambar ikan.

Tak hanya ikan yang berebut pakan. Burung dara juga ikut nimbrung. Burung-burung yang hidup di Taman Karakuen itu relatif jinak. Mereka akan menyantap makanan langsung dari tangan pengunjung.

Ada pula burung bangau berukuran besar yang dipelihara di dalam kandang. Bagi masyarakat Jepang, burung berwarna putih dan hitam itu merupakan simbol keberuntungan.

Menyambut tahun baru, burung-burung bangau akan dibiarkan berkeliaran di dalam taman. Jika ingin memotret bangau dilarang menggunakan lampu kilat karena mengganggu burung.

Setelah lelah berkeliling taman dan berswafoto, pengunjung bisa beristirahat di salah satu bangunan yang di dalamnya dilintasi aliran air. Duduk sambil melihat aliran air yang jernih membuat pikiran menjadi tenang.

Keindahan taman tersebut tak hanya dimanfaatkan untuk menenangkan diri. Banyak pasangan yang ingin menikah melakukan foto prewedding di area taman. Biasanya, mereka mengenakan pakaian tradisional Jepang.

Untuk tiket masuk, pengunjung berusia 15-64 tahun dikenakan tarif 400 yen atau sekitar Rp 46.000, usia 6-14 tahun dan di atas 65 tahun sebesar 140 yen atau sekitar Rp 16.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com