JAKARTA, KOMPAS.com — Menyesap aroma lalu menyeruput kopi kini bak ritual wajib bagi kalangan anak muda. Di sela-sela kesibukan, mereka selalu punya waktu untuk mengunjungi kedai-kedai kopi.
Begitu masuk ke kedai, aroma kopi kian menggiurkan untuk segera dicecap. Di balik itu, ternyata setiap tetes kopi yang masuk ke tenggorokan punya perjalanan yang panjang.
Begitulah yang disimpulkan oleh Wakil Ketua Badan Perwakilan Daerah Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Jawa Tengah Moelyono Soesilo. Ia menyebutkan bahwa biji kopi memiliki perjalanan panjang hingga tersaji ke dalam cangkir.
"Kalau kita mau berbicara tentang biji kopi, itu perjalanannya panjang. Dari benih sampai siap panen itu tiga tahun," jelas Moelyono kepada KompasTravel seusai acara Opening Moment Creative Collaborative Cozyfield & Viva Barista di Mal Pondok Indah 1, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
BACA JUGA: Yakin Kopi yang Anda Minum Terbuat dari Biji Pilihan?
Proses tiga tahun tersebut berlaku jika kopi mulai ditanam mulai dari benih. Dia menyebut pada tahun kedua biasanya bunga kopi sudah siap berbuah.
"Tahun ketiga itu sudah mulai menghasilkan buah kopi. Mulai dari pembungaan sampai bisa panen dalam kondisi biji merah, butuh waktu 8-10 bulan lamanya. Itu tergantung dari cuaca, ketinggian, dan faktor lainnya," tambahnya.
Perjalanan biji kopi dari seusai panen belum berakhir. Moelyono menyebut setelah panen, biji kopi akan memasuki tahap pengolahan.
"Selanjutnya ada proses basah dan proses kering. Nah, mau pilih yang mana terserah," tambahnya.
BACA JUGA: Begini Cara Membedakan Kopi Asli dan Oplosan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.