Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya untuk Pemberani, "Bungy Jumping" ke Sungai Terpanjang di Selandia Baru

Kompas.com - 17/12/2016, 08:40 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

TAUPO, KOMPAS.com - Bungy jumping atau terjun bebas dari ketinggian menggunakan tali adalah aktivitas wajib dilakukan saat berwisata di Selandia Baru. Inilah tempat asal bungy jumping.

Adalah AJ Hackett yang kali pertama mempopulerkan bungy jumping modern. Pada tahun 1988, ia membentuk AJ Hackett Bungy di Queenstown, Selandia Baru. Ini adalah bungy jumping komersial untuk publik pertama di dunia.

Sejak itu, aktivitas ekstrem ini menjadi populer di seluruh dunia dan berkembang sebagai ikon wisata petualangan Selandia Baru. Hingga saat ini, turis kerap datang ke Queenstown yang berlokasi di Pulau Selatan, salah satu dari dua pulau utama Selandia Baru, untuk mencoba bungy jumping.

Namun jika Anda bepergian di Pulau Utara, bisa mencoba bungy jumping di Taupo. Kota ini berlokasi dekat Danau Taupo, danau terbesar di Selandia Baru. Dari Bandara Auckland, lama tempuh ke kota ini sekitar 4 jam.

BACA JUGA: 5 Spot Foto Wajib di Desa Hobbit Selandia Baru

Taupo Bungy, operator bungy jumping terkenal di Taupo, menyediakan dua jenis aktivitas pemacu adrenalin, yaitu bungy jumping dan cliffhanger swing. Jika Anda cukup berani, rasakan sendiri jatuh dan terpelanting dari ketinggian 47 meter. Bayangkan, Anda akan jatuh dengan kecepatan nyaris 70 kilometer per jam dengan level kemiringan nyaris 180 derajat.

Di bawah Anda adalah Sungai Waikato yang alirannya menuju Danau Taupo. “Sungai Waikato adalah sungai terpanjang di Selandia Baru. Panjangnya mungkin lebih dari 400 kilometer dari Danau Taupo sampai Auckland,” kata Sonya dari Taupo Bungy, kepada KompasTravel, Jumat (16/12/2016).

Ada beberapa pilihan melakukan bungy jumping. Namun aktivitas favorit adalah jatuh dengan sebagian badan masuk ke dalam air sungai. Jika Anda bisa tahan tak bernafas di dalam air dan tahan dinginnya air sungai, Anda harus mencoba pilihan itu.

“Kami adalah bungy jumping tertinggi di Selandia Baru yang menyentuh air (New Zealand highest water touch bungy jumping),” jelas Sonya.

Pilihan untuk bungy jumping yang menyentuh air ada dua, half body atau full body. Half body berarti hanya setengah badan menyentuh air dan full body berarti seluruh badan masuk ke dalam air. Pilihan lain adalah Anda bisa lakukan tandem atau solo. Tentu lebih seru jika dilakukan solo. Namun untuk pasangan, tandem bisa jadi pilihan romantis.

BACA JUGA: Agar Internetan Lancar di Selandia Baru, Ini Tipsnya...

Waktu terbaik untuk melakukan hal ini, terutama orang Indonesia yang berasal dari negara tropis adalah pada bulan Desember-Maret. Pada bulan-bulan tersebut adalah musim perlihan ke musim panas hingga musim peralihan ke musim gugur. Cuaca umumnya hangat dan tidak terlalu berangin. Jadi Anda tidak terlalu mengigil kedinginan bila ingin “mencelup” dalam air.

Operator Taupo Bungy sendiri sudah beroperasi 25 tahun. Menurut Sonya, dalam Desember ini, mereka akan merayakan 25 tahun dengan mengundang pelompat pertama mereka. “Saya berhasil mencari dia,” tuturnya sambil tertawa.

“Saya tidak tahu umur dia sekarang berapa. Tetapi pelanggan tertua kami berusia 90 tahun dan yang termuda usia 10 tahun,” lanjut Sonya.

Jika berminat, Taupo Bungy berlokasi di 202 Spa Road. Harganya mulai dari 169 dollar Selandia Baru (sekitar Rp 1,5 juta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com