Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2016, 11:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TABANAN, KOMPAS.com - Bali memiliki ragam obyek wisata. Mulai dari wisata nomor wahid, seperti pantai, pegunungan hingga kehidupan tradisional masyarakatnya. Soal laut dan gunung di Bali, wisatawan tentunya sudah tak perlu lagi digambarkan.

Namun bagaimana soal wisata tradisional? Dari segi fisik, Bali memang memiliki ciri khas adat tradisional sendiri. Salah satunya soal rumah-rumah dengan arsitektur dan model bebatuan yang kental dengan pura, tempat ibadah umat Hindu Bali. Sayangnya, tak banyak yang tahu bagaimana permukiman khas masyarakat Bali.

Beruntung, kini ada sebuah tempat wisata yang khusus untuk memperkenalkan sisi khas kehidupan tradisional masyarakat Bali. Tempat wisata itu bernama Rumah Desa yang terletak di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Butuh sekitar waktu 50 menit untuk mencapai lokasi tersebut dari Bandara Internasional Ngurah Rai.

(BACA: Pedas "Krenyes" Sambal Matah Khas Bali)

Rumah Desa menyuguhkan wisata menarik. Saat memasuki tempat itu, pengunjung akan diajak untuk kembali ke permukiman Bali tempo dulu. Pengunjung akan disuguhi minuman selamat datang berupa jahe campur rosela. Setelah itu akan diajak untuk membuat canang dan ramuan obat tradisional.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pura keluarga di Rumah Desa, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (17/12/2016).
Suguhan menarik lainnya adalah rumah khas keluarga Bali. Biasanya, masyarakat tradisional Bali memiliki rumah dengan lahan luas yang terdiri dari beberapa bangunan.

Pemandu wisata Rumah Desa, Demon, mengatakan setidaknya ada lima bagian dari rumah adat Bali. Bagian pertama merupakan bangunan untuk tetua. Bangunan ini biasanya ditempati para orangtua yang dituakan di keluarga tersebut.

Di bangunan itu hanya ada dua kasur dan tertutup kelambu. Selain itu juga hanya bagian belakang dan atap bangunan yang tertutup.

Kemudian bagian lainnya adalah bangunan untuk bulan madu. Bangunan berbentuk rumah ini khusus bagi mereka yang baru menikah. Selanjutnya adalah tempat untuk tamu menginap.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Rumah untuk tetua di lingkungan keluarga Bali di Rumah Desa, Kabupaten Tabanan, Sabtu (17/12/2016).
Setelah itu ada dapur yang juga memiliki bangunan lumbung sebagai tempat menaruh bahan-bahan masakan. Terakhir adalah tempat untuk berdoa. Tempat itu biasanya ditaruh di bagian depan halaman rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

Hotel Story
Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Hotel Story
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Travel Update
Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Travel Update
Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Travel Update
Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jalan Jalan
Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Jalan Jalan
Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Travel Update
Candi Mendut di Jawa Tengah: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Candi Mendut di Jawa Tengah: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Menelusuri Sejarah Hadirnya Orang Portugis di Kampung Tugu

Menelusuri Sejarah Hadirnya Orang Portugis di Kampung Tugu

Jalan Jalan
Potensi Wisata Gunung di Indonesia, Raup Devisa 150 Juta Dollar AS

Potensi Wisata Gunung di Indonesia, Raup Devisa 150 Juta Dollar AS

Travel Update
Spot Foto di Pameran Petualangan Sherina 2, Ada Latar Hutan Kalimantan

Spot Foto di Pameran Petualangan Sherina 2, Ada Latar Hutan Kalimantan

Travel Tips
8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 

8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 

Jalan Jalan
5 Tips ke Pameran Petualangan Sherina 2, Pakai Baju ala Sherina dan Sadam

5 Tips ke Pameran Petualangan Sherina 2, Pakai Baju ala Sherina dan Sadam

Travel Tips
Nostalgia Petualangan Sherina di Pameran Ini, Cuma sampai 1 Oktober

Nostalgia Petualangan Sherina di Pameran Ini, Cuma sampai 1 Oktober

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com