Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Goreng Tembakau, Wajib Coba Saat Liburan ke Temanggung

Kompas.com - 25/12/2016, 12:05 WIB

TEMANGGUNG terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Kebun-kebunnya mudah dijumpai di sepanjang jalan.

Hasil perkebunan tembakau memang identik digunakan sebagai bahan dasar rokok. Namun jangan salah, tembakau bisa diolah menjadi hidangan makanan yang lezat.

Salah satu Rumah Makan (RM) di Temanggung menyajikan menu unik yang berbahan tembakau yakni Nasi Goreng Tembakau.

Berlokasi tidak jauh dari Alun-alun Kota Temanggung, tepatnya di Jalan MT. Haryono, rumah makan tersebut dinamai Temanggung Bersenyum yang akrab disebut Tebers.

Dari luar, terlihat dinding-dinding yang dihiasi dengan tulisan Nasi Goreng Mbako. RM Tebers sendiri kini menjadi salah satu tujuan kuliner di Temanggung.

Tidak hanya menyajikan menu unik, bangunan dan penampilannya pun dibuat berbeda. Di dalamnya terdapat foto-foto para pemimpin Temanggung dari zaman kolonial hingga saat ini.

Kursi dan meja pun dibuat dengan konsep klasik. Nanang, pengelola RM Tebers mengatakan nasi goreng tembakau atau mbako merupakan menu utama yang disajikan rumah makan ini.

“Dari pertama buka di tahun 2004 sudah menyajikan menu itu. Tembakau digunakan sebagai bumbu campuran di nasi goreng,” ujarnya.

Ia menjelaskan tembakau yang digunakan adalah biji-biji tembakau, bukan daunnya. Menurutnya masih banyak yang beranggapan bahwa yang dicampurkan dengan nasi goreng adalah daun tembakau.

Biji-biji tembakau terlebih dahulu dihaluskan baru kemudian dicampurkan dengan bumbu nasi goreng. Jenis tembakau yang digunakan, salah satunya adalah tembakau srintil.

Di sini menu nasi goreng mbako dibagi menjadi dua jenis, yakni nasi goreng mbako dan nasi goreng mbako srintil.

Penasaran dengan rasa nasi goreng mbako, Tribun Jateng pun memesan satu porsi nasi goreng mbako  srintil dan nasi goreng mbako biasa. Perbedaannya terletak pada isian dan bumbu racikan. Menurut Nanang, pada nasi goreng mbako srintil  ditambahi bumbu racikan khusus dan isian jamur.

Setelah menunggu tidak terlalu lama, kedua menu itupun tiba. Penampilannya tidak terlalu berbeda dengan nasi goreng biasa, berwarna kecoklatan, dihiasi irisan mentimun dan tomat, irisan telur dadar. Yang berbeda adalah taburan daun triwis atau daun kubis tua yang ditaburkan diatas nasi goreng.

“Biar kelihatan alaminya, ditambahi daun-daunan. Makanya, kalau tidak mengerti daun itu dikira daun tembakau padahal bukan,” tuturnya seraya tertawa.

Begitu disantap, rasa pahit sedikit bertemu di lidah. Gurih bumbu nasi goreng menjadikan nasi goreng ini tetap nikmat.

Dibandingkan nasi goreng mbako biasa, nasi goreng mbako srintil mempunyai wangi yang lebih menyengat, rasanya pun sedikit lebih pahit. Tambahan jamur membuat nasi goreng ini semakin mantap.

Di rumah makan dengan dua lantai tersebut, satu porsi nasi goreng mbako biasa dihargai Rp 14.000. Untuk nasi goreng mbako srintil, sedikit lebih mahal yakni  Rp 17.000. (Tribun Jateng/Maulana Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com