Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2016, 12:34 WIB
|
EditorFikria Hidayat

BOGOR, KOMPAS.com - Liburan sekolah dan tahun baru kali ini akan sangat berkesan jika menyempatkan mengajak anak-anak ke luar ruangan dengan berpetualangan di alam bebas, yaitu ke Citalahab dan Stasiun Penelitian Cikaniki di kawasan Gunung Kendeng dan Halimun Selatan, yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Kawasan ini merupakan laboratorium alam untuk penelitian dan pemantauan satwa endemik yang terancam punah di antaranya macan tutul jawa (Panthera pardus melas), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata). Di rute trekking malahan kita bisa langsung melihat dengan mudah pergerakan owa jawa di tajuk-tajuk pohon.

Selain itu, daerah ini juga menjadi habitat elang jawa (Spizaetus bartelsi), sehingga menjadi tempat yang menarik untuk kegiatan pengamatan burung. Di batas hutan dekat area perkebunan teh, kita bisa mengamati burung langka tersebut menggunakan teleskop.

Hutan TNGHS sangat heterogen. Sebanyak 70 persen dari luas kawasan berupa hutan hujan tropis, dan sisanya bekas hutan produksi dan lahan masyarakat. Di Cikaniki kita banyak menjumpai pohon-pohon berdiameter besar dan tinggi, aneka tumbuhan untuk obat dan bunga-bungaan.

Yang paling unik adalah jamur bercahaya di sekitar stasiun penelitian. Sayangnya, fenomena ini hanya dpat dijumpai pada waktu-waktu tertentu di musim hujan.

ASEP Bening (7) dan Angin (1) dituntun ayahnya saat meniti jembatan bambu menyeberangi sungai saat trekking melintasi hutan tropis kawasan Gunung Kendeng dan Gunung Halimun Selatan dari Kampung Citalahab menuju Stasiun Penelitian Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Sabtu (24/12/2016).

Foto lainnya klik di sini.

Ada beberapa pilihan rute trekking di hutan yang ramah untuk keluarga terutama anak-anak. Pilihan mulai dari tingkat kesulitan, rapatan hutan dan lamanya perjalanan. Mulai dari waktu tempuh sejauh 2 kilometer, 5 kilometer, 7 kilometer, hingga harus menginap di tengah hutan.

koMPAS.com / FIKRIA HIDAYAT Bening, 7 tahun, memetik tanaman yang bisa dimakan untuk survival, saat trekking melintasi hutan tropis kawasan Gunung Kendeng dan Gunung Halimun Selatan dari Kampung Citalahab menuju Stasiun Penelitian Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Sabtu (24/12/2016).

Foto lainnya klik di sini.

Tips khusus untuk trekking, sesuaikan kemampuan fisik anda dengan waktu tempuh. Warga setempat siap menjadi interpreter alam, pemandu dan menuntun anak-anak selama perjalanan. Asyik bukan?


Akses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+