Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Musim di Karlovy Vary

Kompas.com - 27/12/2016, 16:39 WIB

HANYA sehari semalam di Karlovy Vary, Ceko, tetapi rasanya bagai dua musim di kota cantik itu. Ini karena musim dingin datang lebih cepat.

Kami tiba saat musim gugur, ketika angin mengembus daun warna-warni, dan berlalu ketika titik-titik salju melabur bumi menjadi putih.

Sejak abad ke-19, Karlovy Vary dikenal akan sumber air panasnya yang disebut-sebut berkhasiat bagi kesehatan. Tidak heran jika ia disebut sebagai kota spa.

Di sini juga terdapat produsen minuman kesehatan yang diproses dari herbal. Panorama yang indah, spa, minuman kesehatan, dilengkapi dengan pemandangan kota yang tak kalah menarik. Lengkap sudah? Belum.

Masih ada deretan bangunan dengan kolom-kolom tiang yang tinggi menghiasi pemandangan sepanjang tepi sungai yang membelah pusat kota Karlovy Vary.

Tunggu dulu, ini juga belum selesai. Bagi Anda pencinta kristal bohemia, ya, dari sinilah kristal aneka bentuk dan warna itu berasal.

Masih kurang puas? Untuk para pencinta film, setiap tahun digelar festival film internasional di Karlovy Vary. Kota ini sendiri kerap dijadikan latar pembuatan film. Salah satu yang terkenal adalah Casino Royale, salah satu seri film James Bond 007.

Kota-kota di Ceko, terutama Praha, kerap dijadikan latar pembuatan film-film ternama, termasuk film-film Hollywood yang sukses di pasaran, seperti Mission Impossible, Casino Royale, The Bourne Identity, hingga Les Miserables.

Selain kemudahan dan biaya yang lebih ringan, juga terdapat Barrandov Studios yang merupakan salah satu studio film terbesar di Eropa. Studio ini bahkan disebut sebagai Hollywood-nya Eropa.

Rombongan kami yang terdiri dari wartawan dan delapan wakil biro perjalanan wisata yang diundang oleh Turkish Airlines dan Czech Tourism bertolak dari Praha.

Karlovy Vary hanya berjarak 2 jam perjalanan darat dari ibu kota Ceko itu sehingga memungkinkan untuk membuat rencana perjalanan pergi-pulang dalam sehari.

Ada banyak transportasi umum, seperti bus, taksi, atau minibus sewaan dari Praha, untuk mencapai kota yang juga dikenal dengan nama Carlsbad ini. Di kota ini juga terdapat bandar udara dan stasiun kereta.

Perjalanan kami di Karlovy Vary dimulai dengan mengunjungi Moser, salah satu produsen terkenal kristal bohemia. Gedung dan menaranya yang khas, masih sama seperti sejak pertama pabrik itu didirikan tahun 1857.

Penampilan ini dipermodern dengan instalasi dari kristal berwarna-warni dengan bentuk robot dan tanaman bunga.

Di pabrik kristal Moser, kami diajak melihat sampel material hingga cetakan kristal dari kayu serta panel proses pembuatan kristal, sebelum melihat langsung proses pembuatan kristal.

Raungan suara Jon Bon Jovi melantunkan ”I’ll Be There for You” mengiringi para pekerja yang sibuk dengan kerja masing-masing. Dari mulai melelehkan bahan-bahan dasar kristal dalam tungku bersuhu di atas 1.200 derajat celsius, meniupnya dengan pipa panjang, memotong, hingga membentuk dan mendinginkannya di ruangan khusus.

Dari sini, kami menuju Museum Moser untuk melihat beragam produk andalan mereka dari mulai alat makan, vas, hingga produk seni. Tersedia pula galeri bagi yang ingin membawa oleh-oleh kristal bohemia produksi Moser. Belakangan, mereka juga membuka museum dan galeri Moser di Praha.

Dari Moser kami menuju Museum Jan Becher, yang dulunya menjadi pabrik produksi Becherovka, minuman herbal beralkohol. Tempat ini pernah digunakan sebagai pabrik selama 143 tahun sejak 1867. Sejak beberapa tahun lalu, pabrik ini dipindahkan ke tempat lain yang jaraknya 3 kilometer dari pabrik lama.

KOMPAS/SRI REJEKI Membentuk kristal dari material lelehan di Praha.
Becherovka sendiri sudah ada sejak tahun 1807 dan akrab dengan orang Ceko. Dalam film Anthropoid (2016) yang berkisah tentang Operasi Anthropoid pada masa Perang Dunia II, tokoh-tokohnya terlihat meminum Becherovka ini.

Minuman ini dibuat dari berbagai macam tumbuhan, dengan bahan utama bunga hops dari tanaman merambat yang tingginya bisa mencapai 6 meter.

Minuman yang mengalami proses fermentasi ini dipercaya berkhasiat untuk kesehatan, yakni untuk membantu proses pencernaan. Di akhir sesi tur, pengunjung diajak icip-icip tiga macam minuman dengan seloki-seloki kecil. Jika ingin membeli produk, tentu saja bisa. Tersedia toko di bagian ujung rute perjalanan pengunjung.

Kedua museum itu menjadi contoh tradisi yang dipertahankan dan kualitas yang terus ditingkatkan. Pada akhirnya akan memberi manfaat ekonomi dan menjadi sejarah yang terus berlanjut.

Sumber mata air panas

Tidak jauh dari Museum Jan Becher, kami bertolak ke pusat keramaian di Karlovy Vary. Di area ini juga terdapat beberapa sumber mata air panas.

Total ada 100 sumber mata air panas yang ditemukan, tetapi baru 12 yang digunakan langsung. Beberapa dialirkan ke hotel. Spa biasanya dilakukan di hotel-hotel.

KOMPAS/SRI REJEKI Sungai Tepla yang membelah kota Karlovy Vary, Ceko.
”Biasanya orang ke sini 2-3 minggu untuk terapi. Setiap pagi minum air dari mata air lalu spa atau terapi lainnya,” kata Veronica, pemandu yang mendampingi kami.

Kami menyusuri rute mengikuti tepi Sungai Tepla yang kanan kirinya dihiasi dengan bangunan-bangunan berwarna-warni. Salah satunya bangunan bercat merah dengan atap coklat bernama Petter.

Menurut Veronica, bangunan ini salah satu yang selamat dari hujan bom pada masa Perang Dunia II. Di seberang Petter adalah bangunan cantik dengan tiang-tiang tinggi dan di salah satu bagiannya terdapat sumber mata air panas bermineral.

Kita bebas meminum air itu dengan membawa cangkir sendiri. Orang setempat biasa memakai cangkir porselen unik yang diberi nama Kala. Di salah satu sisi terdapat semacam sedotan untuk menyeruput air yang panasnya bervariasi dari satu sumber ke sumber lain, antara 47-72 derajat celsius.

Karlovy Vary pernah dikuasai Jerman pada 1938. Lokasinya hanya 15 kilometer dari perbatasan Ceko dengan Jerman. Pada 1944, kota ini menjadi sasaran bom tentara Sekutu.

Pada abad-abad sebelumnya kota ini juga beberapa kali hancur karena banjir dan kebakaran besar. Namun, kini tak ada jejaknya lagi, yang tersisa sebuah kota cantik di lembah geiser yang dikelilingi pegunungan.

Sebelum kembali ke Hotel Imperial, tempat kami menginap, kami melewati Hotel Grand Pupp yang cantik dan muncul pada menit ke-30 dalam film Casino Royale.

Hotel tempat kami menginap sendiri, bagian fasadnya disebut-sebut menginspirasi The Grand Budapest Hotel, film peraih beberapa kategori Piala Oscar. Hotel ini sebenarnya tidak ditemukan aslinya di kota Budapest, tetapi hanya set studio yang shooting-nya dilakukan Jerman.

Brosur Hotel Imperial menyebutkan, sejumlah tamu kenamaan pernah datang atau menginap di sini, mulai dari Sigmund Freud, Goethe, Brahms, hingga tokoh terkini, seperti Putin, Michael Douglas, dan Sharon Stone.

Ketika kami datang, tampak tamannya yang cantik terlihat dari kamar atas. Ketika kami bertolak, salju pertama telah mengubahnya menjadi serba putih. Musim dingin telah tiba... (SRI REJEKI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Desember 2016, di halaman 23 dengan judul "Dua Musim di Karlovy Vary".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com