Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolai, Magnet Baru Wisata Toraja

Kompas.com - 30/12/2016, 19:07 WIB

MAKASSAR, KOMPAS — Obyek wisata baru di dataran tinggi Lolai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kini menjadi magnet baru yang menyedot wisatawan.

Ramainya tempat wisata itu diserbu pengunjung setiap hari memberi dampak ekonomi bagi warga setempat. Bahkan, hotel-hotel dan rumah makan di Rantepao mendapat imbas dari ramainya Lolai.

Pantauan di Toraja Utara, Selasa dan Rabu (28/12/2016), menunjukkan, setiap hari lebih dari 1.000 pengunjung berdatangan ke Lolai, Kecamatan Kapala Pitu.

Di lokasi wisata itu, wisatawan bisa menikmati pemandangan kabut tebal yang menggumpal seperti awan yang menutupi pegunungan dan lembah. Kabut hanya ada pada pukul 06.00-09.00 Wita.

Setiap pagi, jalan sempit dan berliku menuju Lolai macet dipenuhi kendaraan wisatawan, baik yang datang dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.

KOMPAS.com / RONNY ADOLOF BUOL Dua anak menikmati pemandangan dari ketinggian di Lolai, Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Pengunjung berjejal di sejumlah titik, yang menjadi lokasi untuk melihat kemunculan kabut tebal ini.

Lokasi itu di antaranya di sekitar Tongkonan Lempe dan Kampung To’Tombi, yang semuanya berada di Desa Benteng Mamullu, Kapala Pitu.

Sejumlah titik lain saat ini sedang dipersiapkan sejumlah warga setempat untuk menjadi lokasi melihat kabut.

Ramainya pengunjung ke lokasi wisata itu menjadi sumber penghasilan bagi warga setempat, terutama yang bertani, termasuk yang membuka warung makan, penyewaan tenda, penginapan sederhana, dan penjualan souvenir.

Bahkan, sebagian rumah warga juga disewakan untuk pengunjung yang menginap.

”Kami mengelola penginapan sederhana dan penyewaan tenda sejak lokasi ini ramai dikunjungi wisatawan,” kata Aviv Tallulembang, salah satu tokoh masyarakat di To’Tombi.

KOMPAS/KENEDI NURHAN Lolai, sebuah desa di atas bukit di Kecamatan Kapala Pitu, Toraja Utara, kini jadi tujuan wisata baru di Toraja. Pemandangan pagi yang eksotis adalah saat gumpalan awan naik perlahan dari lembah. Foto diambil akhir Juli 2016.
Di Lempe, rumah warga juga disewakan, selain puluhan tenda yang penyewaannya melibatkan pemuda setempat. Rumah warga disewakan Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per malam, yang bisa menampung lima hingga delapan orang dalam satu kamar.

Di To’Tombi, gazebo sederhana disewakan Rp 300.000 per malam. Sementara tenda atau kemah umumnya disewakan Rp 100.000 per malam.

Rantepao, ibu kota Toraja Utara, juga mendapat dampak ekonomi. Lurah Rantepao Marthen Panggalo mengatakan, sebelum Lolai ramai, hotel dan rumah makan di Rantepao tak pernah seramai sekarang.

”Sekarang Rantepao macet. Hotel dan rumah makan penuh pengunjung,” katanya. (REN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com