Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Ora Serasa di Maladewa

Kompas.com - 03/01/2017, 07:21 WIB

PEMANDANGAN paling menyembuhkan setelah perjalanan jauh tentu saja langit biru dan laut jernih. Di Pantai Ora, langit biru dan laut jernih seperti sepasang kekasih, tak pernah terpisah, selalu bersama. Keindahan laut dan alamnya tak jauh berbeda dengan Maladewa.

Selepas melewati perjalanan jauh dari Jakarta ke Pantai Ora di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, segala penat dan lelah segera berkurang ketika melihat air laut jernih nan menghijau.

Itu ketika kami tiba di Terminal Transit Wisata Saleman, yang juga menyediakan perahu mesin untuk penyeberangan. Butuh waktu sekitar setengah jam menyeberangi lautan menuju tempat kami menginap.

Menjelang senja, kami tiba di penginapan Ora Beach Resort, yang membangun delapan rumah panggung di dalam laut. Rumah semipermanen berdinding papan kayu dan beratap daun nipah itu seolah mengapung di atap air karena hanya disangga beberapa tiang beton.

(BACA: Monumen Pembaptisan Pertama Orang Olilit di Saumlaki, Maluku)

Setiap bangunan dihubungkan oleh jembatan kayu, yang lebarnya hanya cukup untuk dua orang.

Rangkaian bangunan rumah itu segera menggiring ingatan pada gambar-gambar penginapan di Maladewa. Warna airnya yang jernih dan terumbu karang yang cantik mendukung imaji itu.

”Postingan orang-orang yang pernah ke Ora, itu salah satu yang membuat saya ingin ke sini. Semua foto kelihatan bagus,” kata Ira, rekan seperjalanan.

Di bawah bangunan-bangunan itu ratusan ikan warna-warni mencolok. Ikan kuning garis-garis hitam, biru terang garis kuning, dan merah tua menyala.

Dengan mata telanjang, setiap pengunjung dapat dengan mudah menyaksikan gerakan ikan-ikan yang menggemaskan itu. Mereka bergerak lincah di antara terumbu karang dan kadang berkejaran.

Gerak-gerik ikan itu seperti terapi pengobat lelah. Pikiran tergerak untuk segera mencebur ke laut, bergabung dengan ikan-ikan yang tak pernah lelah menggoda.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Berenang di dekat Gazebo Tebing Hatu Piaa, tempat foto dan snorkeling yang menggoda.
Tiba-tiba badan terasa kembali bugar. Saya ganti baju renang dan segera terjun ke laut, berenang, mengambang, di kejernihan air yang menjernihkan pikiran dan hati itu. Beberapa anak sudah lebih dulu menguar bahagia di sana.

Sekitar 20 menit kemudian, saya menepi, memanjakan kaki menyapa pasir putih yang menghampar di tepi pantai. Sesekali ombak menyapa lembut pasir, seperti kawan lama yang membuka dan mengulurkan tangan mengajak berdansa.

Ketika matahari benar-benar rebah, kami naik ke darat. Selepas itu, saya menikmati perubahan hari dengan duduk di teras belakangan penginapan yang langsung menghadap ke laut.

Di bawah tempat saya duduk, ratusan ikan berkejaran. Mereka seolah menggoda, mengajak bermain seperti tadi. Saya mengamati mereka sembari sesekali menaburkan remah roti yang segera mereka perebutkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com