Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Kenikmatan Makassar di Jakarta

Kompas.com - 03/01/2017, 16:09 WIB

TAK ada yang meragukan ragam kekayaan kuliner Kota Makassar. Cita rasa tajam yang khas dan bumbu yang beragam membuat orang akan ketagihan untuk terus mencicipinya dan merindukannya. Namun, ke mana kita harus menuntaskan kerinduan itu saat berada di Jakarta?

Sejatinya, saat ini makin banyak rumah makan yang menyediakan hidangan Makassar di Jakarta dan sekitarnya. Jadi, sepanjang pekan ini, kami mencoba beberapa di antaranya yang sering menjadi buah bibir.

Selasa (15/11/2016) telah lewat tengah hari. Langit mulai gelap, seperti beberapa hari belakangan ini. Gerimis pun mulai jatuh. Cuaca seperti ini membuat perut makin mengerut karena rasa lapar.

Asap tebal dari tempat pembakaran ikan di bagian depan sebuah rumah makan di bilangan Jalan Johar, Menteng, Jakarta Pusat, terasa bagaikan lambaian tangan untuk segera mendekat.

Begitu masuk ke rumah makan Pelangi Seafood tersebut, aroma ikan dan perasan jeruk nipis begitu menggoda selera. Perut semakin berontak. Langsung terbayang berbagai menu khas Makassar yang ingin dipesan. Wajar, karena rumah makan ini memang terkenal menyajikan masakan Makassar yang lengkap.

Pilihan jatuh pada menu bandeng palumara. Ini adalah masakan ikan dengan kuah yang beraroma meskipun tidak memakai begitu banyak rempah. Tampilan masakan ini sederhana, hanya terlihat bawang goreng dan beberapa biji cabai merah yang membuatnya lebih berwarna.

Begitu tiba di atas meja, aroma asam langsung menyambar hidung. Beberapa potongan ikan terlihat di wajan dengan perapian kecil itu. Dengan sambal tumis, dabu-dabu, dan potongan mangga muda, daging bandeng serasa lumer di mulut. Daging bandeng sangat gurih dengan rasa asin yang pas di lidah.

”Bandengnya tanpa duri, jadi tak usah khawatir menelan duri ikan. Rasa asamnya juga pas karena kami pakai asam yang didatangkan dari Makassar,” kata Rahman Gozali (54), pemilik rumah makan yang memiliki sejumlah cabang di Jakarta hingga Singapura ini.

Ditambah padanan sayur kangkung, makan akan semakin lahap. Jangan lupa memesan es kelapa muda dengan campuran sirop merah yang menyegarkan. Perut penuh. Beban dan penat seketika hilang digantikan kekenyangan.

Malikil (29), salah seorang pengunjung rumah makan Pelangi hari itu, mengaku datang karena rindu dengan masakan asal daerahnya. Ia juga memesan bandeng palumara. ”Kalau di kampung namanya bukan bandeng, melainkan ikan bolu,” ucap pria asli Makassar ini setelah menghabiskan makanan.

Karyawan swasta ini baru pertama kali ke rumah makan itu. Setiap bulan, dia berkeliling Jakarta untuk mencoba berbagai rumah makan yang menyediakan masakan khas Makassar untuk menuntaskan rindu akan kampung halaman.

Ikan bandeng, atau bolu, adalah ikan yang banyak ditemukan di Sulawesi Selatan. Hampir semua kabupaten yang mempunyai pesisir akrab dengan ikan yang banyak dikembangbiakkan di tambak ini.

Rahman mengatakan, bandeng palumara adalah menu andalan rumah makannya. Dalam sebulan, sekitar 1,5 ton ikan bandeng dihabiskan di beberapa cabang rumah makannya di Jakarta.

Menurut dia, sejumlah figur publik sering ke rumah makan ini untuk mencoba bandeng atau makanan lainnya. ”Termasuk Pak Jusuf Kalla, Pak Dahlan Iskan, hingga Anas Urbaningrum sering makan ikan di sini,” tambah Rahman.

Paneke bakar

Selain bandeng palumara, aneka hidangan ikan khas Makassar juga bisa dinikmati dengan cara dibakar. Marilah kita bergeser ke arah selatan Jakarta, tepatnya ke Pondok Ikan Bakar Ujung Pandang di Jalan Gandaria 1, Jakarta Selatan.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Beragam menu laut seperti udang dan ikan bakar serta bandeng palumara (bandeng kuah asam pedas) disajikan dengan cita rasa khas Makassar di Resto Pelangi, Menteng, Jakarta Pusat.
Rumah makan yang terletak tak jauh dari Mal Gandaria City ini menyediakan aneka hidangan laut dengan bumbu racik khas Makassar.

Salah satu menu istimewanya adalah ikan bakar paneke. Wujud ikan ini menyerupai ikan karang dengan mulut berukuran kecil serta geligi runcing berukuran sangat kecil dan berderet di sepanjang bibir. Setiap ekornya berukuran 6 ons sampai 7 ons dan dijual dengan harga sekitar Rp 14.000 per ons.

Ikan ini paling enak dibakar dengan bumbu gurih berupa bumbu racikan dari kunyit dan sejumlah rempah lainnya. Saat disajikan, bumbu berwarna kuning memenuhi seluruh permukaan ikan ini.

Berlumur bumbu gurih, ikan paneke segar yang sudah dibersihkan dan dibelah lalu dibakar. Dengan kematangan sempurna, ikan dihidangkan bersama sambal mangga muda dan sambal dabu-dabu. Jangan lupakan tumisan sayuran dan nasi hangat. Paduan sempurna yang harus dicoba.

Berbeda dengan ikan kebanyakan, daging ikan paneke berasa mirip seperti ikan bandeng. Lembut, hanya saja duri-durinya tidak setipis dan sebanyak ikan bandeng.

Cocollah dengan sambal mangga muda. Nyuuss… daging ikan paneke itu sangat berharga untuk langsung ditelan. Cobalah pelan-pelan mengunyah, kelembutan cita rasa laut sangat terasa. Tidak amis, justru segar.

Aroma laut yang harum membuat ikan ini tetap enak disantap meskipun tanpa dicocol sambal. Namun, bagi yang menyukai cita rasa pedas, ada tiga jenis sambal yang disediakan di rumah makan ini, yakni sambal petis, sambal kemangi, dan sambal mangga.

KOMPAS/PINGKAN ELITA DUNDU Es Pisang Ijo

Ketiga jenis sambal tersebut langsung disajikan setelah kita memesan makanan. Sambal petis berwarna coklat dan cocok untuk disantap dengan otak-otak ikan yang juga disediakan di rumah makan ini.

Sementara sambal kemangi lebih menyerupai sambal dabu-dabu dari Manado, perpaduan irisan cabai dan tomat mentah dengan perasan jeruk dan ditambah daun kemangi. Lain halnya dengan sambal mangga yang berupa sambal ulek dan disajikan dengan mangga muda serut.

Kembali buat yang senang pedas, patut mencoba sup ikan kerapu asam pedas. Sup ini memiliki rasa yang segar, berupa perpaduan asam, asin, manis, dan aroma rempah dan daun jeruk yang kuat. Setiap porsi disajikan dalam mangkuk besi yang dilengkapi pemanas dan dapat dinikmati untuk 2-3 orang dengan harga Rp 80.000 per porsi.

Untuk mengimbangi santapan laut di rumah makan ini, dapat pula menyantapnya dengan tumis kangkung. Tumisan sayur tersebut memiliki aroma tauco yang segar.

Sebagai penawar pedas dapat mencuci mulut dengan es pisang ijo. Di rumah makan ini, es pisang ijo disajikan dengan rasa manis dan gurih yang pas sehingga terasa nikmat di lidah.

KOMPAS/PINGKAN ELITA DUNDU Kuliner di Makassar.
Hanya untuk mengunjungi Pondok Ikan Bakar Ujung Pandang ini perlu memperhatikan jam operasional rumah makan ini. Dari Senin hingga Kamis, rumah makan ini buka pukul 11.00-15.00 dan buka kembali pukul 17.30-24.00. Pada Jumat-Sabtu hanya buka pukul 11.00 sampai 17.00.

Santapan di rumah makan ini sangat layak dinikmati. Dandi (35), salah seorang pengunjung, mengemukakan, jangan datang ke rumah makan ini kecuali dalam kondisi perut kosong. ”Masakan laut di rumah makan ini nikmat semua,” katanya, Kamis (17/11/2016).

Sensasi konro

Walau memang terkenal dengan aneka menu serba ikannya, jangan dikira orang Makassar hanya jago memasak ikan. Nama besar konro, sebutan untuk iga sapi, menunjukkan kelihaian warga ”Kota Angin Mamiri” mengolah daging sapi.

Menu konro merupakan salah satu masakan Makassar yang paling dicari wisatawan lokal, bahkan mancanegara. Bahan utamanya bukan daging sapi, melainkan tulang iga yang masih dibalut daging. Tinggal dipilih, mau dibakar atau direbus dan dimasak bersama kuah sup.

Salah satu restoran yang menjual menu favorit konro adalah Sop Konro Karebosi di Jalan Boulevard Raya TA 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tempat ini merupakan cabang pertama dari tempat asalnya di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan.

Pipit (29), cucu dari pendiri rumah makan ini, yakni pasangan Hanaping (almarhum) dan Siti Bayani, bercerita, Sop Konro Karebosi awalnya hanya sebuah warung kaki lima di kawasan Lapangan Karebosi, Makassar.

Seiring perkembangannya, usaha ini kini telah berubah menjadi rumah makan di sebuah ruko di Jalan Gunung Lompo Batang, Makassar.

Warung makan ini pun mampu menyedot hati para pelanggannya sehingga menjadi sangat terkenal. Di Jakarta, Sop Konro Karebosi membuka cabang di Kelapa Gading; Jalan KH Abdulah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan; dan Summarecon Mall Bekasi, Bekasi Utara.

”Restoran ini turun-temurun. Setelah kakek meninggal, nenek yang mengelolanya. Karena nenek sudah sangat tua sehingga anak-anak dan cucu yang mengelolanya,” kata Pipit, Kamis.

Kami pun memesan konro bakar, yang membawa harum daging bakar sangat menggoda. Daging sapi melekat pada tulang iga yang empuk, kemudian disiram bumbu kacang resep leluhur. Hidangan ini didampingi sup kaldu sebagai pendamping.

Jangan ketinggalan menikmati sup konro yang berwarna kecoklatan. Tulang iga dengan daging yang melekat padanya bermandikan kuah dengan aroma rempah khas Indonesia, seperti pala dan cengkeh.

”Daging yang melekat pada tulang iganya empuk karena direbus selama lima jam. Favorit di restoran ini,” ujar Pipit.

Untuk menonjolkan kekhasan sajian makanan yang ditawarkan kepada pelanggan, mereka sangat menjaga kekhasan cita rasa. Mereka menggunakan bumbu lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, kacang tanah, dan rempah pendukung lain.

Selain konro bakar dan sup konro, di restoran ini juga menyediakan coto makassar, sup lidah, sup saudara, ikan bolu (bandeng), dan ikan laut bakar yang dimakan bersama buras dan ketupat.

Menikmati konro serasa tak lengkap tanpa menikmati kesegaran es pisang ijo atau es palubutung dan markisa khas Makassar.

Restoran ini buka pukul 10.00 hingga pukul 23.00. Harga yang ditawarkan kepada pelanggan juga masih terjangkau. Ketupat atau buras, misalnya, hanya seharga Rp 3.000 per bungkus. Harga paling mahal untuk konro bakar Rp 65.000 per porsi.

Zenta Michelle (23), pengunjung dari Tangerang, mengatakan, dirinya sering makan konro dan coto makassar. Kunjungan ke restoran ini baru pertama kali karena diajak saudaranya. ”Konronya berasa bumbunya. Beda dengan konro dari restoran serupa lainnya,” ujarnya.

Hmm, kelezatan khas Makassar memang bikin rindu.... (JAL/HLN/PIN/MDN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 November 2016, di halaman 28 dengan judul "Berburu Kenikmatan Makassar di Jakarta".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com