”Daging yang melekat pada tulang iganya empuk karena direbus selama lima jam. Favorit di restoran ini,” ujar Pipit.
Untuk menonjolkan kekhasan sajian makanan yang ditawarkan kepada pelanggan, mereka sangat menjaga kekhasan cita rasa. Mereka menggunakan bumbu lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, kacang tanah, dan rempah pendukung lain.
Selain konro bakar dan sup konro, di restoran ini juga menyediakan coto makassar, sup lidah, sup saudara, ikan bolu (bandeng), dan ikan laut bakar yang dimakan bersama buras dan ketupat.
Menikmati konro serasa tak lengkap tanpa menikmati kesegaran es pisang ijo atau es palubutung dan markisa khas Makassar.
Restoran ini buka pukul 10.00 hingga pukul 23.00. Harga yang ditawarkan kepada pelanggan juga masih terjangkau. Ketupat atau buras, misalnya, hanya seharga Rp 3.000 per bungkus. Harga paling mahal untuk konro bakar Rp 65.000 per porsi.
Zenta Michelle (23), pengunjung dari Tangerang, mengatakan, dirinya sering makan konro dan coto makassar. Kunjungan ke restoran ini baru pertama kali karena diajak saudaranya. ”Konronya berasa bumbunya. Beda dengan konro dari restoran serupa lainnya,” ujarnya.
Hmm, kelezatan khas Makassar memang bikin rindu.... (JAL/HLN/PIN/MDN)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 November 2016, di halaman 28 dengan judul "Berburu Kenikmatan Makassar di Jakarta".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.