JAYAPURA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Papua sedang berupaya mendorong paket wisata burung Cenderawasih. Alasannya, paket wisata ini diminati oleh wisatawan mancanegara (wisman).
"Asita akan ajak masyarakat jaga dan melestarikan burung Cenderawasih. Ini adalah ciri khas," ujar Ketua Asita Papua, Iwanta Parangin-angin, di Jayapura, Rabu (4/1/2017).
Ia mengungkapkan kini jumlah wisman yang berkunjung ke Papua untuk menyaksikan langsung burung Cenderawasih atau bird watching cukup banyak. "Ya, lumayan setiap bulan ada," kata Iwanta yang akrab disapa Gantang.
(BACA: Bersabar Menunggu Cenderawasih Muncul di Sawinggrai...)
Menurutnya dari paket wisata yang ia jual tersebut, banyak pihak yang ikut mendapat pemasukan, mulai dari pemandu lokal hingga masyarakat setempat.
"Masyarakat juga ada dapat income, kita bayar paling tidak sekali masuk Rp 500 ribu atau belum lagi guide lokal," tuturnya.
Gantang mengakui bahwa terkadang turis yang datang untuk menyaksikan burung Cenderawasih di habitat aslinya pulang dengan kecewa karena tidak bisa mendapatkan yang dicarinya. Namun, menurut Gantang, itu merupakan salah satu risiko dari paket wisata tersebut.
Sementara Isak Windesi, salah satu pemandu wisata senior di Papua menjelaskan hingga kini tidak banyak daerah yang siap menjual potensi wisata bird watching karena Cenderawasih merupakan burung yang sangat sensitif.
"Cenderawasih kalau sudah dengar suara tembakan di suatu lokasi, maka jangan harap dia datang lagi ke situ," kata Isak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.