PASIRJAMBU, KOMPAS.com - Cuti bersama libur Tahun Baru telah berakhir, namun sejumlah obyek wisata di Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih dipadati pengunjung, Rabu (4/1/2017).
Ini karena libur sekolah belum berakhir sehingga para pelajar masih bisa menghabiskan masa liburannya di obyek-obyek wisata.
Seperti yang terjadi di Barusen Hills di Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu. Di obyek wisata di kawasan Gambung ini, mobil berpelat D, B, dan F, pun masih memadati lapangan parkirnya. Sebagian besar merupakan rombongan keluarga yang membawa serta anak-anaknya.
Di Barusen Hills, anak-anak menikmati sarana waterboom. Sedangkan pengunjung remaja dan dewasa kebanyakan berfoto di taman cinta yang menjadi selfie spot. Sedangkan para orang tua menikmati makanan di sejumlah saung atau berendam di kolam renang dewasa.
(BACA: Jurang Tembelan, Spot "Selfie" Baru di Kebun Buah Mangunan Yogya)
Pengunjung asal Bekasi, Miranti (36), mengatakan dia dan suami serta ketiga anaknya masih bisa menghabiskan liburan di Bandung Selatan karena anak-anaknya masih libur sekolah. Miranti tidak menyangka masih banyak warga yang berlibur ke obyek wisata.
"Saya kira tidak akan seramai ini karena libur tahun barunya sudah berakhir. Tadi juga di Ciwidey masih ada macet. Mumpung masih ada waktu liburan, saya ke Barusen Hills, dikasih tahu teman. Katanya tempatnya bagus, buat wisata bareng keluarga," kata Miranti di Barusen Hills, Rabu (4/1/2017).
Miranti mengatakan akan menghabiskan masa liburnya di Bandung, terutama dengan berwisata kuliner. Setelah berlibur, dia akan membeli oleh-oleh khas Bandung untuk dibawa ke rumahnya di Bekasi.
Pengunjung lainnya asal Kota Cimahi, Theo Widarma (30), mengatakan pada hari keempat bulan Januari 2017, hotel tempat menginapnya di Rancabali masih ramai disewa pengunjung. Bahkan saat dirinya check out, sejumlah pemesan hotel sudah menunggu di lobby untuk menginap.
"Semakin sini semakin banyak obyek wisata di Ciwidey. Makanya makin banyak juga yang berkunjung. Saya nyaris tidak dapat penginapan pas malam tahun baru, untung pesannya lebih awal," kata Theo yang mengunjungi Barusen Hills bersama pasangannya.
Theo berharap pemerintah melebarkan ruas Jalan Soreang-Ciwidey untuk menopang aktivitas obyek-obyek wisata yang terus bertambah dan berkembang. Jika tidak diperlebar, kemacetan lalu lintas akan selalu terjadi dan semakin parah setiap tahunnya.
Pemilik Barusen Hills, H Adi Kustiwa, mengatakan selama Desember 2016 jumlah pengunjung ke Barusen Hills mencapai 25.000 pengunjung. Ditargetkan pada Januari 2017 akan ada sekitar 30.000 pengunjung.
"Pada masa libur tahun baru ini, ada kenaikan jumlah pengunjung sampai lima kali lipat dibandingkan hari biasanya. Apalagi masuk libur sekolah. Respons yang kami dapat dari para pengunjung pun sangat positif," katanya.
Adi mengatakan, awalnya Barusen Hills hanya berupa sebuah vila dengan kolam pemancingan. Namun kemudian, dikembangkan menjadi kolam renang. Kemudian, ditambah lagi item lainnya seperti waterboom, love garden untuk berjalan-jalan dan berfoto, dan danau Barusen.
Saat dibuka pada 2010, lanjut Adi, jumlah pengunjung hanya 1.000 per bulan. Namun mulai 2014, jumlah pengunjung terus melonjak. Hal ini disebabkan Barusen Hills yang dipopulerkan melalui media sosial, terutama instagram.
"Awalnya hanya warga Kabupaten Bandung yang berkunjung, lama kelamaan ada dari Jakarta, Jawa Timur, Sumatera, bahkan Kalimantan. Paling populer di sini memang taman untuk berselfie, selalu kami tambah spot-spotnya," katanya.
Barusen Hills, menurut Adi, mempekerjakan dan memberdayakan 500 warga sekitar untuk menjadi pekerja atau pedagang di kawasan tersebut. "Barusen Hills didirikan dengan tujuan mendekatkan pengunjung dengan alam," tambah Adi. (Tribun Jabar/Sam)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.