JAKARTA, KOMPAS.com - Sate taichan adalah sate ayam yang dibakar tanpa kecap dan bumbu kacang. Hidangan ini berawal dari pedagang kaki lima di daerah Senayan, dan kini menyebar sampai seluruh Indonesia.
Sate taichan kini dijajakan di berbagai kota, dari Medan sampai Jayapur. Sate yang juga disebut sate putih ini memang sedang populer di kalangan masyarakat. Tak heran banyak penjual sate taichan bermunculan.
Salah satu penjual sate taichan adalah Lerry Mario, akrab disapa Rio, yang membuka Sate Taichan Kemang awal tahun 2015.
"Sate Taichan Kemang ini dari awal 2015. Idenya muncul waktu saya mencoba sate taichan di Senayan," kata Rio saat ditemui KompasTravel di kedainya yang berlokasi di Kemang, Rabu (4/1/2017).
BACA JUGA: Inikah Asal Usul Sate Taichan?
Dua tahun membuka kedai sate taichan, Rio saat ini telah berhasil membuka 12 kedai Sate Taichan Kemang, dengan delapan franchise di Makassar, satu di Manado, dan tiga di Jakarta.
"Kalau untuk franchise harga paketnya itu Rp 20-25 juta. Di Sate Taichan Kemang yang ini (yang berlokasi di Kemang) saya bisa jual 1.500 sampai 2.000 tusuk per hari. Dengan untung bersih Rp 3 juta sehari," kata Rio yang juga seorang disk jockey.
BACA JUGA: Ada yang Berubah dari Sate Taichan Senayan...
Pantauan KompasTravel saat berkunjung ke kedai Sate Taichan Kemang, dari pukul 20.00-21.00 WIB, selalu ada pembeli yang mampir. Kebanyakan adalah ojek online yang bertugas menjadi perantara Sate Taichan Kemang ke pembeli.
"Ojek online sangat membantu sekali. Media sosial juga di zaman digital ini juga berperan penting," kata Rio.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.