“Atraksi berupa peninggalan budaya di Borobudur sudah berkelas dunia. Kompleks candi terbesar di dunia itu sudah menjadi bangunan warisan budaya yang tercatat UNESCO itu. Dengan tambahan ekosistem pariwisata berupa desa wisata Wanurejo, Borobudur jadi makin terlihat hebat,” tambah Hiram, sapaan akrab Hiramsyah.
Pria berkacamata tadi menjamin, sensasi menjelajahi desa wisata ala Wanurejo tadi akan terasa mengasyikkan. Selain menikmati pemandangan, ada interaksi dengan penduduk lokal yang bisa dinikmati.
“Merefleksikan keramahan setiap warga yang ditemui itu asyik. Silahkan ke Wanurejo kalau tak percaya,” sambung Hiram.
PIC Borobudur, Larasati menambahkan ada sembilan dusun yang bisa disambangi saat menginap di Wanurejo. Dusun yang ia rekomendasikan untuk dikunjungi adalah Barepan, Jowahan, Soropadan, Tingal Kulon, Tingal Wetan, Brojolan, Ngentak, Gedongan, dan Bejen.
“Setiap dusunnya memiliki potensi wisata yang unik,” terang Larasati.
Dusun Barepan misalnya, di sana wisatawan bisa menikmati wisata pertanian dan perikanan, wisata kerajinan kayu, gypsum, bambu, makanan, suvenir, dan batik, dayakan, pitutur dan cokekan, keroncong, tong-tong lek hingga hotel, penginapan, dan homestay.
Dusun Jowahan hampir sama dengan Dusun Barepan. Di Dusun Jowahan, ada tambahan Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan yang bisa dinikmati.
Di Dusun Soropadan, wisatawan bisa menikmati alunan musik bambu Arumba, penginapan, dan homestay. Sementara, Dusun Tingal Kulon punya wisata ziarah makam GPH Tejo Kusumo, wisata pertanian dan perikanan, Mata Air Suci Umbul Tirta, wisata kerajinan kayu, gypsum, bambu, makanan, suvenir, dan batik, dayakan, pitutur dan cokekan, wayang kulit, galeri lukis, rumah batik, Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan.
Dusun Tingal Wetan dan Dusun Ngentak, ada Jathilan yang siap menemani. Dusun Brojolan siap menyapa dengan Candi Mendut, keindahan alam dan Pusat Budaya Desa.
Di Dusun Bejen, wisatawan bakal menjumpai kesenian Kobro. Sementara di Dusun Gedongan, ada outbound dan bumi perkemahan, wisata kerajinan kayu, gypsum, bambu, makanan, suvenir, dan batik, dayakan.
“Jika wisatawan ingin merasakan perpaduan antara berwisata menikmati alam pedesaan dengan aktivitas masyarakat desa setiap harinya, Wanurejo tempatnya,” ucap Larasati. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.